Sentimen
Negatif (99%)
20 Okt 2022 : 06.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya, Malang

Ada Intimidasi terhadap Empat Korban Tragedi Kanjuruhan

20 Okt 2022 : 13.16 Views 2

Vivanews.com Vivanews.com Jenis Media: Nasional

Ada Intimidasi terhadap Empat Korban Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 20 Oktober 2022 - 06:16 WIB

VIVA Nasional – Sekretaris Jenderal Federasi KontraS Andy Irfan menyebut ada empat orang korban sekaligus saksi Tragedi Kanjuruhan yang diintimidasi agar mereka menghadiri rekonstruksi yang dilakukan di Polda Jawa Timur pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Sebab, saat mereka dimintai keterangan untuk rekonstruksi oleh polisi, kondisi mereka masih sakit akibat Tragedi Kanjuruhan di Malang.

"Bagaimana mungkin orang yang sakit, yang masih tulangnya retak, masih trauma, itu diajak untuk melakukan rekonstruksi. Tindakan itu justru merupakan tindakan intimidatif. Hari ini diundang untuk rekonstruksi tetapi saya melarang mereka untuk menghadiri acara itu," kata Andy.

Suasana rekonstruksi tragedi Kanjuruhan di lapangan sepak bola Polda Jatim. Photo : VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

Federasi Kontras sedari awal ikut mengawal dan tergabung dalam Tim Gabungan Aremania. Mereka menuntut keadilan atas meninggalnya 133 Aremania dan Aremanita dan 600 lebih suporter yang terluka pada peristiwa ini.

Andy menyayangkan langkah polisi yang melakukan rekontruksi secara tertutup di Markas Polda Jawa Timur di Surabaya. Apalagi dalam rekonstruksi itu tidak melibatkan saksi korban yang sebenarnya mayoritas berada di Malang.

"Kami memang tidak hadir ke sana sampai sekarang kami tidak bisa menerima apapun hasil dari rekonstruksi itu karena rekonstruksi itu dilakukan secara tertutup. Dan tidak melibatkan saksi korban dan pihak yang selama ini memang berada di lokasi kejadian dan hari ini juga kami dampingi secara mayoritas," ujar Andy.

Tragedi Kanjuruhan Malang (Foto/VIVA.co.id) Polisi tidak terbuka

Andy juga menilai bahwa rekonstruksi yang dilakukan oleh polisi tidak memeragakan secara utuh. Sebab, polisi dalam rekontruksi itu hanya memperagakan tembakan gas air mata ke shutle ban. Sementara saat kejadian tembakan gas air mata sebagian mengarah ke tribun suporter.

"Jika polisi dalam rekonstruksi hanya menggambarkan secara sebagian dari peristiwa yang utuh, itu bentuk pengaburan fakta. Kepolisian ini tampaknya sedang melakukan upaya obstruction of justice, menghalangi proses penegakan dan pengungkapan fakta yang sebenarnya," katanya.

Federasi Kontras menilai sejak Tragedi Kanjuruhan berlangsung hingga kini polisi belum terbuka. Polisi tidak melibatkan semua pihak untuk melakukan upaya penyelidikan hingga penyidikan terkait penuntasan kasus tragedi Kanjuruhan.

Dia menyarankan rekonstruksi di Stadion Kanjuruhan karena terutama hampir semua saksi berada di kawasan Malang Raya sehingga lebih mudah untuk dilibatkan. Tetapi polisi malah menggelar rekonstruksi di Markas Polda Jawa Timur di Surabaya.

Sentimen: negatif (99.2%)