Sentimen
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Persebaya, Arema FC
Kab/Kota: Surabaya, Malang
Kasus: HAM, pembunuhan
Tokoh Terkait
Polri Bakal Usut Rekaman CCTV Tragedi Kanjuruhan Temuan TGIPF yang Diduga Hilang
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) berikan rekomendasi kepada Polri terkait ada rekaman CCTV yang hilang saat Tragedi Kanjuruhan.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya kini akan mendalami informasi tersebut.
"Nanti penyidik yang cek dan dalami," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (19/10).
Berdasarkan temuan TGIPF mulanya CCTV merekam pergerakan rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya.
"Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby utama dan Area Parkir," tulis TGIPF dalam laporannya seperti dilihat pada Senin (17/10).
CCTV tersebut hanya memperlihatkan rekaman dengan durasi 1 jam 21 menit. Sedangkan durasi 3 jam 21 menit berikutnya hilang. TGIPF mengaku tengah berupaya untuk meminta rekaman lengkap ke Polri.
Gas air mata ditembakkan polisi usai pertandingan antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10) lalu.
Akibatnya dalam tragedi itu bukan hanya menyebabkan korban meninggal sebanyak 132 jiwa, namun terdapat ratusan korban mengalami luka ringan hingga berat.
Hilangnya rekaman CCTV memiliki pola yang sama dengan kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
"Jadi Komnas HAM sampai saat ini masih mendalami soal CCTV yang hilang itu, rekaman itu. Karena ini kan polanya saya kira pola berulang ya, seperti kemarin mau dikaitkan dengan Sambo juga ada seperti itu," kata Beka kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (18/10).
"Menjadi lebih detail. Itu yang pertama. Yang kedua juga kita bisa tahu kronologi seperti apa sehingga memperjelas. Saya kira memperjelas latar belakang, kenapa korban yang jatuh itu sangat banyak. Itu yang kedua,"tambahnya.
Menurut Komnas HAM, bagian yang hilang dari rekaman CCTV itu sangat penting, terutama untuk menyandingkan hasil penyelidikan.
(Erfyansyah/fajar)
Sentimen: negatif (93.8%)