Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Duren Tiga
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Arif Rachman Rusak Laptop Berisi Rekaman CCTV Rumah Sambo
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
MANTAN Wakaden B Ropaminal Divpropam Polri Arif Rachman Arifin disebut merusak laptop yang berisi rekaman penting CCTV di kawasan rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Laptop itu milik Baiquni Wibowo.
"Arif Rachman Arifin dengan sengaja mematahkan sistem elektronik berupa satu unit Microsoft Surface warna hitam," kata salah satu jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (19/10). Menurut jaksa, laptop rusak menjadi beberapa bagian.
Itu mengakibatkan sistem elektronik laptop menjadi tidak dapat berfungsi lagi. "Laptop lalu dimasukkan ke paper bag atau kantong warna hijau dan diletakkan di jok depan. Selanjutnya, paper bag atau kantong berisi laptop yang sudah dipatahkan tersebut disimpan di rumahnya (Arif)," jelas jaksa.
Baca juga: Jaksa: Agus Nurpatria Rusak CCTV yang Mengarah Rumah Sambo
Ferdy Sambo sudah memerintahkan Arif dan eks Karo Paminal Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan untuk memusnahkan semua rekaman CCTV. Hendra dan Arif menjalankan perintah Ferdy Sambo tersebut. "Ferdy Sambo meminta untuk menghapus dan memusnahkan file tersebut dengan kalimat, 'Kamu musnahkan dan hapus semuanya'," kata jaksa.
Rekaman CCTV tersebut terkait kenyataan bahwa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih hidup saat Ferdy Sambo sudah tiba di rumah dinas. Ferdy Sambo awalnya klaim Brigadir J tewas karena saling tembak menembak dengan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E di rumah dinas sebelum kedatangannya.
Sebanyak enam perwira Polri didakwa melakukan tindakan menghalangi penyidikan atau obstruction of justice dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Keenam terdakwa meliputi Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria Adi Purnama, Arif Rachman Arifin, Chuck Putranto, Baiqui Wibowo, dan Irfan Widyanto.
Mereka didakwa melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 subsider Pasal 48 Jo Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Atau diancam dengan pidana dalam Pasal 233 KUHP subsider Pasal 221 ayat 1 ke-2 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (OL-14)
Sentimen: negatif (99%)