Sentimen
Positif (79%)
20 Okt 2022 : 10.39
Tokoh Terkait

Pilot Australia Direkrut oleh Afrika Selatan untuk Latih Tentara China

20 Okt 2022 : 17.39 Views 3

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

Pilot Australia Direkrut oleh Afrika Selatan untuk Latih Tentara China

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Australia sedang menyelidiki laporan bahwa sejumlah mantan pilot melatih tentara China. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan telah meminta departemen pertahanan menyelidiki klaim bahwa mantan pilot militer Australia telah direkrut oleh sekolah penerbangan Afrika Selatan untuk bekerja di China.

Baca: Inggris Murka, 30 Pilotnya Diam-diam Direkrut China untuk Latih Tentara

"Saya akan sangat terkejut dan terganggu mendengar bahwa ada personel yang dibujuk oleh cek gaji dari negara asing ketimbang melayani negara mereka sendiri," kata Marles dalam sebuah pernyataan. "Saya telah meminta departemen untuk menyelidiki klaim ini."

Juru bicara pertahanan partai liberal Andrew Hastie mengatakan kepada Sky News Australia bahwa dia mengetahui dua mantan pilot pesawat tempur Australia yang telah didekati untuk bergabung dengan program pelatihan militer China. Namun kedua mantan pilot itu menolak. Hastie adalah bekas asisten menteri pertahanan.  

Dalam iklan tak bertanggal di media online, Test Flying Academy of South Africa atau TFASA mengatakan sedang mencari sejumlah instruktur pilot uji sayap tetap dan helikopter untuk bekerja di lokasi yang dirahasiakan di Asia Timur Jauh. Kontrak akan berlangsung selama empat tahun. Persyaratannya adalah lulus dari sekolah penerbangan uji militer di Amerika Serikat atau Inggris.

"Saya tidak tahu siapa saja yang telah pergi, tetapi mereka jelas menargetkan pilot uji Western atau Five Eyes," kata seorang anggota Society of Experimental Test Pilots (SETP) yang berbasis di Australia kepada Reuters yang tak mau menyebut nama. Ia merujuk pada kelompok intelijen Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat. "Kami semua pergi ke sekolah yang mereka daftarkan."

TFASA juga menjalankan sekolah penerbangan untuk pilot maskapai penerbangan China di Afrika Selatan sebagai perusahaan patungan dengan salah satu perusahaan penerbangan milik negara terbesar di China, AVIC, menurut situs webnya.

Sebelumnya sejumlah pilot Inggris direkrut melatih tentara untuk China. Inggris akan mengambil tindakan hukum atas alasan keamanan nasional untuk menghentikan pilotnya yang direkrut China dengan cara yang sama.

Pemerintah Inggris mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya mengambil langkah untuk menghentikan mantan pilot militer Inggris yang melatih angkatan bersenjata China. Media Inggris melaporkan bahwa sekolah penerbangan Afrika Selatan bertindak sebagai perantara untuk merekrut pilot ke Tentara Pembebasan Rakyat China. Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sky News bahwa pemerintah akan mengubah undang-undang bahwa pilot yang melatih militer asing merupakan pelanggaran. 

Perusahaan Afrika Selatan, Test Flying Academy of South Africa (TFASA), tidak mengkonfirmasi ihwal mereka telah menyewa pilot dari Inggris, Australia dan Selandia Baru untuk bekerja di China.

Seorang juru bicara Angkatan Pertahanan Selandia Baru (NZDF) mengatakan ada empat mantan pilot militer yang bekerja untuk TFASA. "Personil NZDF bebas untuk dapat memperoleh pekerjaan setelah mereka meninggalkan layanan, namun tergantung pada keputusan mereka, mungkin ada dampak untuk pekerjaan di masa depan dengan NZDF," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan. Bekerja untuk kepentingan kelompok atau pemerintah asing, bertentangan dengan kepentingan nasional Selandia Baru. 

Baca juga: Pemukulan Awak Kabin Turkish Airline Bermula dari Keluhan soal Binatang Peliharaan

REUTERS 

Sentimen: positif (79.9%)