Heru Perintahkan Lurah dan Camat Perkuat Kolaborasi Hadapi Musim Badai
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta lurah dan camat di Jakarta mulai menyiapkan langkah untuk menghadapi puncak musim penghujan. Lurah dan camat merupakan garda terdepan untuk menghadapi musim badai. Heru mengingatkan agar lurah dan camat memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas kesiapsiagaan.
"Kepada para lurah dan camat sebagai garda terdepan, segera perkuat kolaborasi kita untuk mewaspadai potensi banjir saat memasuki musim penghujan. Mari kita perkuat peralatan terutama dari Dinas SDA, dan perkuat koordinasi petugas lapangan," kata Heru saat memberikan arahan kepada para ASN di Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagaimana dikutip dalam keterangannya, Rabu (19/10/2022).
Heru kembali menyampaikan akan melakukan blusukan memeriksa kelengkapan dalam menghadapi musim penghujan. Hal itu dilakukan agar segera bisa ditindaklanjuti OPD terkait agar persiapan dalam menghadapi musim penghujan sesuai dengan rencana.
baca juga:
"Ke depan, saya akan keliling tiap wilayah untuk meninjau dan melakukan cek langsung setiap perlengkapan yang ada, seperti mobil portable, dan rumah-rumah pompa. Semua itu harus kita pastikan bisa beroperasi dengan baik," kata Heru.
Dia juga mengingatkan agar dalam menghadapi persiapan tahun anggaran 2023, Heru mengimbau seluruh OPD DKI Jakarta untuk melakukan review terhadap berbagai program yang perlu perbaikan. Dalam hal ini, ia membahas persiapan menghadapi musim penghujan hingga menjelang akhir tahun 2022.
Seperti diketahui, intensitas hujan yang mengguyur Jakarta semakin meningkat belakangan ini. Curah hujan yang mulai meninggi itu diprediksi akan terus berlangsung mulai akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.
BPBD DKI juga telah beberapa kali mengeluarkan peringatan waspada badai hidrometeorologi sebagai dampak dari meningkatnya intensitas hujan di Jakarta. Khususnya bagi warga yang tinggal di lereng atau di daerah pinggir kali dan membelakangi tebing. Potensi longsor sangat mungkin terjadi saat kelunakan tanah meningkat. []
Sentimen: negatif (98.3%)