Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: PHK
Tokoh Terkait
Aksi Massa Berakhir, Pihak Elemen Buruh Tak Temui Pihak Istana
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyatakan bahwa aksi massa yang dilakukan oleh sejumlah organisasi serikat buruh di Indonesia, pada Rabu (11/10) memang tak dirancang untuk bertemu dengan pihak istana.
Pasalnya, Said menyebut pihaknya telah dua kali bertemu dengan pihak istana, pada penyelenggaraan aksi massa sebelumnya. Salah satunya adalah dalam momentum Hari Tani, di mana mereka telah bertemu dengan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.
"Oleh karena itu, penyampaian hari ini lebih pada penguatan," jelas Said, pasca orasi dalam aksi massa tersebut, Rabu (12/10).
Kendati demikian, Said tak menampik bahwa pihaknya sempat berencana untuk menemui pihak Istana Negara. Namun, pada akhirnya, mereka memutuskan untuk tidak bertemu dengan pihak istana dalam penyelenggaraan aksi massa hari ini.
. Gelar Aksi Massa di Depan Istana, Partai Buruh Siapkan Aksi Mogok Kerja
"Tadinya direncanakan demikian, tapi akhirnya kita putuskan nggak ketemu," jelasnya.
Sebelumnya, dalam orasinya pada aksi massa tersebut, Said juga menyebut bahwa pihaknya akan mempersiapkan aksi lanjutan pada 10 November mendatang, segera sepulang dari aksi massa hari ini.
. Elemen Buruh Gelar Aksi Massa, Ini Rincian Tuntutannya!
Sebagai informasi, massa aksi terpantau telah meninggalkan wilayah Patung Kuda, Jakarta, seiring dengan berakhirnya aksi dan orasi dari Presiden Partai Buruh Said Iqbal. Kini, lalu lintas di sekitar wilayah tersebut sudah dapat difungsikan seperti sedia kala.
Untuk diketahui, aksi massa tersebut dilakukan dengan membawa enam tuntutan. Keenamnya yakni menolak kenaikan harga BBM, menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, menaikkan upah buruh sebesar 13%, menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah ketidakpastian global, mendesak perwujudan reforma agraria sejati, serta mendesak pengesahan RUU tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
Sentimen: negatif (99.5%)