Sentimen
Negatif (99%)
20 Okt 2022 : 02.43
Tokoh Terkait

Kiamat Baru Ancam Australia Lagi: Kiamat Kentang

20 Okt 2022 : 09.43 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Kiamat Baru Ancam Australia Lagi: Kiamat Kentang

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia dilanda ancaman "kiamat" baru. Ini terkait produk pangan di negara itu.

Salah satunya adalah kentang. Petani telah memperingatkan ancaman kelangkaan sejak awal tahun.

Mengutip News.com Selasa (18/10/2022), saat ini tanaman itu gagal panen akibat "cuaca liar". Hal itu berimbas pada sulitnya sejumlah restoran dan pub mendapatkan bahan untuk membuat kentang goreng.

-

-


"Persediaan berkurang dan biaya melonjak.," tulis media Australia itu menggambarkan situasi.

"Sehingga untuk menyajikan panganan kentang panas, konsumen harus membayar lebih mahal," tambahnya.

Bukan cuma di restoran dan pub, kelangkaan keripik kentang juga terjadi di supermarket. Baik penjual dan produsen di negara tersebut melaporkan tingkat stok keripik kentang telah terpengaruh cuaca buruk.

PepsiCo Australia, yang memproduksi produk kemasannya mengatakan butuh beberapa bulan untuk kembali normal. Cuaca disalahkan karena kejadian ini.

"Curah hujan yang tinggi telah berdampak pada beberapa tanaman kentang," kata juru bicara raksasa ritel itu.

"Sementara kami mengelola pasokan kentang, kami telah bekerja sama dengan mitra ritel kami untuk memastikan merek kami terus tersedia secara luas," tambahnya.

Merek keripik kentang yang langka di Australia antara lain Smith's, Twisties, Sunbites, Burger Rings, dan Tasty Toobs. Kelangkaan produk ini terlihat di supermarket besar termasuk Coles, Woolworths dan Aldi.

"Karena masalah rantai pasokan yang mempengaruhi pemasok, beberapa merek keripik kentang mungkin tidak tersedia," kata juru bicara Coles.

"Kami memiliki banyak pilihan camilan yang tersedia untuk pelanggan yang merek keripik favoritnya mungkin tidak ada di rak saat mereka berbelanja," tambahnya.

Diperkirakan kerusakan jutaan tanaman kentang telah membuat petani berjuang untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut. Sebelum kentang, Australia juga telah kekurangan selada dan buncis serta berbagai obat pilek dan flu.

Ancaman Kelaparan

Sementara itu sebelumnya, dalam laporan terbaru Foodbank, Australia ternyata masuk dalam daftar negara yang kemungkinan besar akan mengalami krisis pangan akibat melonjaknya inflasi dan bencana alam. Foodbank mencatat sebanyak 500.000 rumah tangga di Negeri Kanguru akan sulit mendapatkan bahan makanan.

Foodbank juga mengatakan krisis ini akan menyebabkan ketidakpastian. Nutrisi warga juga akan terganggu.

Kepala Eksekutif Foodbank, Brianna Casey, mengatakan situasinya merupakan yang terburuk selama enam tahun bekerja di lembaga itu. "Saya belum pernah melihat sesuatu seperti yang kita lihat sekarang," ujarnya.

Foodbank sendiri menjelaskan bahwa di antara mereka yang mengalami kerawanan pangan, 64% menyebutkan ini akibat dari kenaikan atau biaya hidup yang tinggi. Sementara 42% menunjuk pada 'penghasilan rendah atau tunjangan pemerintah yang berkurang' sebagai penyebab utama.


[-]

-

PM Australia Bertemu Jokowi, Ternyata Ini yang Dibahas
(sef/sef)

Sentimen: negatif (99.8%)