Sentimen
Positif (99%)
20 Okt 2022 : 01.41
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Kab/Kota: Gunungkidul

Tokoh Terkait

Usia Biologis Peserta UGM International Trail Run 2022 Jauh Lebih Muda, Ini Penyebabnya

20 Okt 2022 : 08.41 Views 3

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Usia Biologis Peserta UGM International Trail Run 2022 Jauh Lebih Muda, Ini Penyebabnya

AKURAT.CO UGM International Trail Run 2022 telah sukses terselenggara di kawasan Wanagama, Gunungkidul, DIY, Minggu (16/10/2022) kemarin.

Lebih dari tujuh ratus pelari ikut serta dalam event yang mengangkat tema run, edu, dan care ini. Termasuk di antaranya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo selaku Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) beserta istri, Siti Atikoh.

Ada pula peserta tertua yang telah mencapai usia 82 tahun dan mengambil kategori lari 14K.

baca juga:

Ajang lari ini bukan hanya diharapkan mampu memupuk kecintaan terhadap alam dan lingkungan. Namun juga pada diri sendiri dengan ajakan berolahraga demi menjaga kebugaran para pesertanya.

Widya Herbal Indonesia ikut serta dalam rangkaian event UGM International Trail Run 2022 untuk membuktikan pola hidup sehat, termasuk dengan rutin berolahraga mampu menjaga kebugaran seseorang.

Widya Herbal Indonesia menawarkan cek usia biologis secara gratis kepada para pelari yang ikut serta dalam event.

Beberapa peserta yang mampir ke booth Widya Herbal Indonesia diketahui memiliki usia biologis yang jauh lebih muda dibandingkan dengan usia kronologisnya. Salah satunya adalah Endang, yang secara kronologis berusia 55 tahun, namun usia biologisnya 28 tahun. 

Ia mengatakan bahwa rahasia sehatnya adalah dengan rutin berolahraga, menjaga gizi dan kandungan makanan yang dikonsumsi, serta menjaga pola pikir. 

"Usia yang kita ketahui sejauh ini merupakan usia kronologis yang dapat diketahui dari tanggal seseorang terlahir ke dunia. Sementara usia biologis berfokus pada masalah penuaan," kata Aries Ikawati Arifah, CEO Widya Herbal Indonesia.

Dok. Humas Pemprov Jateng

Berdasarkan penelitian Julia Wu., dkk., 202 yang berjudul 'Biological age in healthy elderly predicts aging-related diseases including dementia', dijelaskan bahwa penuaan dihasilkan dari dampak akumulasi berbagai kerusakan molekuler dan seluler dari waktu ke waktu. 

Kerusakan ini lambat laun dapat menyebabkan penurunan kapasitas fisik dan mental, peningkatan risiko penyakit, bahkan kematian. Maka dari itu, pengecekan usia biologis perlu dilakukan sebagai langkah awal dalam deteksi dan pencegahan penyakit. 

"Usia biologis tidak selalu sama dengan usia kronologis (tanggal lahir). Usia biologis dilihat berdasarkan kesehatan fisik didukung dengan keadaan zat penyusun tubuh lainnya seperti kadar air, lemak, kolesterol, protein, bahkan ada tidaknya kerusakan sel," paparnya.

"Mudahnya, usia biologis yang rendah (muda) dibandingkan usia kronologisnya menandakan baiknya organ tubuh seseorang. Sebaliknya, apabila usia bilogis lebih tinggi (tua) dibandingkan usia kronologisnya menandakan buruknya organ tubuh seseorang," ujar Risa Umari Yuli Aliviyanti selaku Chief Product Officer (CPO) Widya Herbal Indonesia. []

Sentimen: positif (99.1%)