Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
Sugeng Suparwoto
Pertamina Jadi Gantikan Shell di Blok Masela? Ini Updatenya..
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Nusa Dua, CNBC Indonesia - Rencana PT Pertamina (Persero) untuk masuk ke dalam pengelolaan Lapangan Gas Abadi Blok Masela semakin terang benderang. Kabar terbaru, perusahaan migas pelat merah ini sudah menandatangani non-disclosure agreement atau NDA.
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro mengatakan perusahaan telah melakukan penandatanganan NDA dengan Shell selaku pemilik hak partisipasi Blok Masela sebesar 35%. Namun demikian ia tidak dapat membeberkan secara rinci mengenai kesepakatan antara kedua belah pihak, lantaran NDA sendiri merupakan perjanjian yang bersifat rahasia dan mengikat.
"Kita sudah bicara dengan Inpex dan Shell namun untuk detailnya saya sudah menandatangani NDA. Jadi gak bisa ini ngomong isinya dulu sampai deal nya terjadi. Memang yang mau di divestasi kan 35%. Kita bicara di angka itu," ujarnya saat ditemui di Bali, Selasa (18/10/2022).
Sebelumnya, kemampuan Pertamina untuk menggantikan Shell di proyek Lapangan Abadi Blok Masela sempat diragukan. Pasalnya, jika Pertamina didorong masuk ke proyek gas raksasa ini, Pertamina harus menggelontorkan dana senilai US$ 6 miliar atau Rp 89,16 triliun (kurs Rp 14.864/US$).
Dana tersebut untuk mengakuisisi hak partisipasi (Participating Interest/PI) sebesar 35% Shell di blok jumbo yang saat ini di operatori oleh perusahaan Jepang Inpex. Besaran biaya tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto.
Menurut Sugeng dengan masuknya Blok Rokan ke tangan Pertamina, perusahaan migas pelat merah ini sebenarnya sudah cukup menanggung beban yang luar biasa. Apalagi jika harus ditambah dengan mengelola Blok Masela.
Sugeng mengatakan masuknya Pertamina ke Blok Masela bisa saja terjadi, namun Pertamina setidaknya harus mengucurkan dana sekitar US$ 6 miliar untuk mengakuisisi PI sebesar 35% Shell. Angka tersebut muncul jika nantinya investasi pengembangan Blok Masela secara keseluruhan memakan biaya US$ 19 miliar.
"35% dari US$ 19 miliar bisa dihitung berapa. Kurang lebih membutuhkan US$ 6 miliar. Sedangkan hari ini untuk Rokan saja Pertamina masih cukup megap-megap dengan working capital dia masih harus melakukan pengeboran dan sebagainya," kata dia ditemui di JCC Senayan, Kamis (28/7/2022).
Dia sebenarnya senang-senang saja jika Blok Masela nantinya bisa dikelola oleh pihak nasional. Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa negara ini harus bersikap realistis. "Kita masih tetap butuh Foreign Direct Investment (FDI). Maka kita juga menawarkan kepada investor-investor di bidang migas untuk menggantikan posisinya Shell. Karena penting, mereka membawa yang ke sini," ujarnya.
[-]
-
Pertamina Didorong Masuk Masela, Ini yang Harus Diperhatikan!(pgr/pgr)
Sentimen: netral (50%)