Sentimen
Negatif (100%)
19 Okt 2022 : 05.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Magelang

Kasus: pembunuhan, pelecehan seksual

Tokoh Terkait
Hendra Kurniawan

Hendra Kurniawan

Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Pakar Sebut Dugaan Pelecehan Brigadir J Berpeluang Didalami dalam Sidang, tapi Bukan Prioritas Jaksa

19 Okt 2022 : 12.15 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Pakar Sebut Dugaan Pelecehan Brigadir J Berpeluang Didalami dalam Sidang, tapi Bukan Prioritas Jaksa

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Hakim Agung Gayus Lumbuun menilai dugaan pelecehan terhadap istri terdakwa dugaan pembunuhan berencana Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, oleh Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) bisa saja didalami dalam persidangan mendatang.

Akan tetapi, kata Gayus, hal itu bukan menjadi pokok perkara yang harus dibuktikan oleh jaksa penuntut umum (JPU).

"Dakwaannya kan ada 2 itu. Pembunuhan Pasal 340 dan Pasal 338 dan menghalangi penyidikan. Kalau tentang seksualitas atau pelecehan bisa saja didalami, tetapi dalam hal ini jaksa akan lebih fokus untuk membuktikan pokok dakwaan tanpa harus mencari motifnya," kata Gayus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Buktikan Ada Pelecehan Seksual, Kuasa Hukum Putri Candrawathi Pakai Hasil Pemeriksaan Psikologi Forensik

Gayus mengatakan, jika JPU nantinya mendalami soal dugaan pelecehan itu maka kemungkinan besar tujuannya hanya untuk mengungkap motif di balik peristiwa pembunuhan terhadap Yosua.

Akan tetapi, lanjut Gayus, jika motif itu terungkap atau tidak juga belum tentu akan digunakan jaksa dalam proses penuntutan.

"Motif ini bisa dipakai sebagai salah satu pertimbangan, tapi tidak selalu karena jaksa akan mengutamakan pembuktian perbuatan terdakwa," ucap Gayus.

Baca juga: Keberatan Ferdy Sambo: JPU Putar Balikkan Fakta hingga Tak Uraikan Peristiwa Pelecehan Putri Candrawathi

Dalam surat dakwaan Sambo, JPU memaparkan kronologi kejadian sebelum pembunuhan terhadap Yosua.

Jaksa mengawalinya dengan keributan antara Yosua dan asisten rumah tangga Putri, Kuat Ma'ruf, pada 7 Juli 2022.

"Terjadi keributan antara korban Nopriansyah Yosua Hutabarat dengan Kuat Ma'ruf," kata jaksa saat membacakan surat dakwaan Sambo dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).

Menurut dakwaan, Putri kemudian meminta 2 ajudan sang suami, Bharada Richard Eliezer dan Bripka Ricky Rizal Wibowo untuk segera pulang.

Baca juga: Dalam Dakwaan, Sambo Disebut Marah Besar, Langsung Perintahkan Tembak Yosua, Tak Berusaha Minta Klarifikasi soal Pelecehan Putri

Putri kemudian meminta Ricky memanggil Yosua. Ricky juga sempat bertanya ke Yosua tentang apa yang terjadi sebelum dia pulang.

"Ricky menghampiri Yosua yang berada di depan rumah lalu bertanya, 'Ada apaan, Yos?', dan dijawab, 'Nggak tahu, Bang, kenapa Kuat marah sama saya'," kata jaksa.

Setelah itu Ricky kemudian membujuk Yosua supaya mau masuk ke kamar Putri. Menurut dakwaan, Putri saat itu duduk di kasur sambil bersandar.

Ricky bersama Yosua masuk ke kamar tapi Ricky kemudian keluar dan meninggalkan Yosua bersama Putri. Yosua disebut berada di dalam kamar Putri selama 15 menit.

Baca juga: Ferdy Sambo ke Hendra Kurniawan: Ada Pelecehan terhadap Mbakmu

Sehari kemudian, Putri beserta Yosua, Ricky, Eliezer, Kuat, dan Susi (asisten rumah tangga) pulang ke Jakarta. Saat berada di rumah pribadi di Jalan Saguling 3 nomor 29, Putri mengaku kepada Ferdy Sambo dilecehkan Yosua.

Dalam dakwaan disebutkan Ferdy Sambo kemudian menyusun rencana membunuh Yosua.

Sedangkan menurut nota keberatan, Sambo menyebut Yosua melecehkan Putri yang sedang tidur di kamar rumah Magelang. Bahkan menurut eksepsi, saat itu Yosua mengancam akan menembak Putri, Sambo, serta anak-anaknya jika melawan.

Karena mendengar ada suara langkah kaki, Yosua kemudian panik dan meminta Putri yang meronta-ronta supaya diam.

Menurut eksepsi, Kuat yang sedang merokok di teras melihat Yosua keluar dari kamar Putri dengan mengendap-endap.

Baca juga: Dalam Eksepsi, Brigadir J Disebut Ancam Tembak Putri Candrawathi, Ferdy Sambo, dan Anaknya

Setelah itu Kuat meminta Yosua untuk tidak mendekati kamar Putri. Kuat juga menyatakan supaya Putri melaporkan kejadian itu kepada Sambo.

Alhasil, Sambo memerintahkan Eliezer untuk menembak Yosua, walaupun dia belum mengkonfirmasi dugaan pelecehan itu.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (100%)