Sentimen
Tokoh Terkait
Ganjar Siap Nyapres 2024, Pengamat: Cukup Realistis, Elektabilitasnya Selalu Tiga Besar
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, JITUNEWS.COM- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyatakan siap maju menjadi Calon Presiden (Capres) 2024 pada Pilpres 2024. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ganjar pada acara Talkshow di salah stasiun Televisi swasta.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai bahwa kesiapan Ganjar untuk menyatakan diri untuk maju sebagai capres realistis.
Dia mengatakan elektabilitas Ganjar dari berbagai lembaga survei selalu masuk tiga besar, tetapi belum ada juga partai yang secara resmi mendukungnya sebagai capres.
Tak Lagi Jabat Gubernur DKI, Anies Siap Umumkan Langkah Selanjutnya soal Pilpres 2024
"Ganjar tentu membaca keinganan publik yang tinggi terhadapnya untuk maju sebagai calon presiden di tahun 2024," ujar Arifki di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Dia menambahkan bahwa kepercayaan ganjar untuk menyatakan diri sebagai capres, setelah Anies Baswedan yang tidak memiliki partai sudah dulu dideklarasikan oleh NasDem sebagai capres.
Menurutnya Ganjar saat ini pilihannya menunggu keputusan PDI-P yang mendeklarasikan dirinya atau melirik partai-partai di Koalisi Indonesia Bersatu, seperti PAN dan PPP yang beberapa wilayah telah terang-terangan menyatakan dukungan terhadapnya.
“Deklarasi Anies oleh Partai NasDem beberapa waktu lalu, sangat mempengaruhi Ganjar untuk menyatakan kesiapannya maju sebagai capres di tahun 2024. Sebagai kader partai Ganjar ingin mendapatkan “Privilagenya”, tetapi seolah-olah saat ini Anies lebih baik darinya karena sudah jelas partai yang akan mengusungnya”, ujar Arifki.
Ganjar memang seharusnya mengikuti dukungan publik untuk maju sebagai capres di tahun 2024.
Menurut Arifki, kesempatan ini tidak akan didapatkan oleh Ganjar jika menunggu di tahun 2029, Ganjar akan berhadapan dengan petahana yang menang di Pilpres 2024.
"Pilpres 2024 yang kembali lagi ke posisi nol, dimana tidak ada petahana yang maju sebagai capres dan cawapres, momentum ini lebih baik dimanfaatkan Ganjar dengan cepat dan tepat," tuturnya.
Ganjar disarankannya bisa mengambil kesempatan dari partai lain, misalnya koalisi KIB yang ingin mengusungnya sebagai capres, jika PDI-P lebih memilih kader lain seperti Puan Maharani.
"Memang Ganjar sedang dalam situasi “simalakama”, harus ikut dengan perintah partai untuk tidak maju sebagai capres atau ikut dengan keinginan publik. Masa depan Ganjar juga sedang dipertaruhkan dengan pilihan-pilihan yang akan diambilnya," kata Arifki.
Dia menegaskan dengan populeritas dan elektabilitas yang tinggi, banyak partai-partai lain yang ingin Ganjar menjadi “brand ambasador” partainya, apalagi pemilu legislatif dan presiden dilaksanakan secara serentak.
Arifki mengatakan efek Ganjar ini dinilai akan memberikan keuntungan bagi partai pengusungnya.
“Ganjar harus segera pastikan partai yang akan mendukungnya sebagai capres, jika tidak pertarungan Pilpres 2024 tidak terlalu menarik karena hanya ada Anies dan Prabowo saja. Prabowo tentu sudah pasti ada Gerindra sebagai pengusungnya, sedangkan Anies sudah punya tiket dari NasDem," kata dia.
"Keduanya saat ini fokus mencari cawapres dan koalisi pelengkap. Baik Prabowo dan Anies tentuk lebih baik dari Ganjar, karena ada partai yang mau menggaransi pencapresnnya”, pungkasnya.
Anies Baswedan: Jika Ingin RI Lebih Baik, Orang Baik Harus Masuk PolitikSentimen: positif (99.2%)