Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: London
Kasus: homoseksual, korupsi
Tokoh Terkait
Penulis Sri Lanka Menang Booker Prize 2022, Karyanya Kisahkan Arwah Penasaran Fotografer
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Penulis Sri Lanka Shehan Karunatilaka dinobatkan sebagai pemenang Booker Prize yang bergengsi atas karyanya yang berjudul 'The Seven Moons of Maali Almeida'. Buku fiksi keduanya ini menceritakan seorang fotografer perang yang tewas dalam perang saudara di negara itu.
Dilansir dari AFP, penghargaan tersebut diserahkan oleh Permaisuri Camilla dalam upacara yang digelar di London pada Senin (17/10) malam. Acara penganugerahan untuk karya sastra berbahasa Inggris tersebut untuk pertama kalinya diadakan secara tatap muka sejak 2019. Karunatilaka juga dihadiahi 50 ribu poundsterling (Rp877 juta).
Dengan latar Sri Lanka tahun 1990, Seven Moons menceritakan fotografer perang yang homoseksual sekaligus penjudi bernama Maali Almeida yang terbangun dalam kondisi sudah tak bernyawa. Ia pun memutuskan untuk mencari tahu siapa yang membunuhnya.
baca juga:Waktu jadi sangat berharga bagi Maali. Ia hanya memiliki '7 bulan' untuk menjangkau orang-orang terkasihnya dan memandu mereka menemukan foto-foto tersembunyi yang dipotretnya, yang menggambarkan kebrutalan konflik sektarian di pulau itu.
"Harapan saya untuk Seven Moons, buku ini segera dibaca oleh warga Sri Lanka yang telah memahami bahwa gagasan korupsi, kronisme, dan isu rasisme tak berhasil dan tak akan pernah berhasil. Semoga buku ini dicetak sampai 10 tahun mendatang. Saya harap ini terpatri di benak warga Sri Lanka yang belajar dari kisahnya dan Seven Moons akan berada di bagian fantasi di toko buku, di sebelah naga, unicorn, dan tak disalahartikan sebagai realisme maupun satir politik," ungkapnya.
AFPKarunatilaka menjadi orang kedua di Sri Lanka yang memenangkan Booker Prize. Sebelumnya, Michael Ondaatje memenangkannya pada 1992 berkat karyanya yang berjudul The English Patient.
Menurut Neil MacGregor, ketua panel juri, Seven Moons menceritakan sebuah kehidupan setelah kematian yang tak hanya melarutkan batas dari genre yang berbeda, tetapi juga kehidupan dan kematian, tubuh dan jiwa, timur dan barat. Para juri berpendapat cerita fiksinya berpacu dengan waktu, penuh dengan hantu, lelucon, sekaligus kemanusiaan.
Penulis terpilih lainnya meliputi NoViolet Bulawayo dari Zimbabwe, penulis Amerika Serikat (AS) Percival Everett dan Elizabeth Strout, serta penulis Irlandia Claire Keegan.
Booker Prize pertama kali dianugerahkan pada 1969 dan menjadi penghargaan sastra Inggris terkemuka untuk novel yang ditulis dalam bahasa Inggris.
Gelaran pada Senin (17/10) pun menganugerahkan penghormatan khusus terhadap Hilary Mantel yang meninggal bulan lalu pada usia 70 tahun. Ia merupakan penulis pertama Inggris sekaligus wanita pertama yang memenangkan penghargaan 2 kali berkat 2 novel pertama dalam trilogi Wolf Hall karyanya. []
Sentimen: positif (86.5%)