18 Oktober 2022 11:47 WIB

Jaksa mengatakan bahwa Bharada E disebut tergerak hatinya dan merasa empati dengan penjelasan Ferdy Sambo terkait kejadian di Magelang

Bharada Richard Eliezer atau Bharada E (Dok. Kejagung)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Sebelum eksekusi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua atau Brigadir J, Ferdy Sambo sempat mempertanyakan kesanggupan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Hal tersebut diketahui berdasarkan sidang dakwaan Bharada E yang berlangsung hari ini, Selasa (18/10/2022).

"Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu menerima penjelasan saksi Ferdy Sambo kejadian tanggal 7 Juli 2022 di Magelang sebagaimana cerita sepihak dari saksi Putri Candrawathu yang belum pasti kebenarannya dengan mengatakan 'bahwa waktu di Magelang, ibu Putri Candrawathi dilecehkan oleh Yosua'," kata jaksa di PN Jaksel, Selasa (18/10/2022).

Soal Dugaan Pelecehan, Kamaruddin Simanjuntak Ancam Laporkan Pengacara Sambo

Jaksa mengatakan bahwa Bharada E disebut tergerak hatinya dan merasa empati dengan penjelasan Ferdy Sambo terkait kejadian di Magelang. Jaksa menyebut Bharada E menyanggupi perintah komandannya itu.

"Selanjutnya saksi Ferdy Sambo mengutarakan niat jahatnya dengan bertanya kepada terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu 'berani kamu tembak Yosua?', atas pertanyaan saksi Ferdy Sambo tersebut lalu terdakwa menyatakan kesediaannya 'siap komandan'," ujar jaksa.

Ferdy Sambo kemudian menyerahkan satu kotak peluru 9 mm kepada Bharada E untuk menembak Brigadir J. Saat penyerahan peluru itu, Putri Candrawathi berada disamping Sambo.