Sentimen
Positif (99%)
19 Okt 2022 : 00.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Pekalongan, Solo

Festival Batik 2022, Didukung Kearifan Lokal dan Potensi Budaya

19 Okt 2022 : 00.40 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Festival Batik 2022, Didukung Kearifan Lokal dan Potensi Budaya

Krjogja.com - YOGYA - Terus mengembangkan potensi Industri Kecil Menengah (IKM) Batik dan turunannya di DIY, melestarikan warisan budaya khususnya batik, serta empertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY siap menggeber Festival Batik 2022, 19 – 23 Oktober 2022 mengiringi Hari Batik Nasional.

"Festival Batik dengan Kelompok Sasaran Masyarakat umum dan IKM Batik di DIY diikuti 170 IKM meliputi Pameran Batik, Lomba Design Festival Batik, Seminar Batik dan Studi Orientasi IKM Batik sebagai pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kearifan Lokal dan Potensi Budaya Sub Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif," tutur Kepala Disperindag DIY Ir Syam Arjayanti MPA kepada KR, Kamis (13/10/2022)

Didampingi Plt kabid Industri Logam, Sandang dan Aneka Anton Raharja, STP M, disebutkan Pameran Batik, 19 s/d 23 Oktober 2022 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta. "Seminar Batik di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta 20 Oktober 2022 rencana diikuti 100 peserta dari DIY dan luar DIY. Narasumber Seminar Batik dari Pekalongan dan Solo. Sedang Fashion Show Batik melibatkan 80 desainer dilaksanakan mengiringi acara Pameran Batik di JEC," jelasnya.

Kemudian Lomba Design Festival Batik dengan 2 kategori, umum dan pelajar/mahasiswa. Masing-masing kategori diambil 12 nominator dan akan ditentukan menjadi juara 1,2 dan 3 serta harapan 1, harapan 2, harapan 3. "Sebelumnta studi Orientasi IKM Batik diikuti 50 IKM ke Sentra Batik Jawa Barat sudah dilaksanakan Juni 2022 dan Studi Orientasi IKM Batik ke Sentra Batik Jawa Timur bulan September 2022," jelasnya.

Festival Batik juga dalam rangka mengimplementasikan UU RI No 13/2012 Tentang Keistimewaan DIY yang diperlukan sinergi antara pelestarian budaya dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan akhir dari program pembangunan di segala bidang Pemda DIY. "Sinergisitas dilandaskan tiga nilai dasar atau semangat keistimewaan, yaitu Hamemayu Hayuning Bawana, Sangkan Paraning Dumadi, dan Manunggaling Kawula lan Gusti," ungkapnya.

Dijelaskan makna Hamemayu Hayuning Bawono adalah sikap dan perilaku manusia yang yang selalu menjaga keseimbangan, keserasian, harmoni dan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan seru sekalian Alam, hubungan manusia dengan manusia, serta hubungan manusia dengan alam dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya. "Dengan konsep sustainable development juga sangat lekat dengan konsep empowerment (pemberdayaan) baik pemberdayaan ekonomi masyarakat, sosial, budaya, politik, penataan ruang dan infrastruktur," jelasnya.

Selaras dengan potensi DIY yang pada 18 Oktober 2014 telah dinobatkan sebagai Jogja Kota Batik Dunia oleh World Craft Council (WCC) di Dongyang China. "Penghargaan ini karena Daerah Istimewa Yogyakarta dinilai telah memenuhi 7 (tujuh) kriteria Kota Kerajinan Dunia yang dipersyaratkan oleh World Craft Council (WCC)," tegasnya.

Disebutkan 7 kriteria tersebut meliputi Nilai Historis, Orisinalitas, Upaya Konservasi Melalui Regenerasi, Nilai Ekonomi, Ramah Lingkungan, Reputasi Internasional, Konsistensi. (Vin)

Sentimen: positif (99.2%)