Merdeka.com - Menteri Koperasi Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa seni ketangkasan domba Garut saat ini sudah menjadi kekuatan dari sisi wisata dan ekonomi.

Teten mengatakan bahwa dia mengapresiasi digelarnya kembali seni ketangkasan domba Garut yang sempat terhenti akibat pandemi dan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Semoga bisa terus berlangsung karena kita menyadari penanganan Covid-19 Indonesia sudah paling berhasil, termasuk dari lima negara yang berhasil," kata Teten di Garut, Minggu (16/10).

Kontes seni ketangkasan domba Garut, diungkapkan Teten, akan memiliki efek yang sangat bagus, khususnya untuk pemuliaan genetik domba karena para pehobi akan terus memelihara keaslian genetik domba Garut.

"Yang kedua ini kan secara ekonomi. Ajang seperti ini kan menjadi ajang bagi peternak untuk mempromosikan dombanya. Saya kira banyak penghobi domba yang berburu dombanya kan di event seperti ini biasanya," ungkapnya.

Hal lainnya, dijelaskan Teten adalah tergerakannya kembali ekonomi, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan event tersebut.

"Indonesia saat ini kekuatan ekonominya ada di kekuatan UMKM. Kuartal ketiga kemarin, bisa 5,44 persen itu karena konsumsi rumah tangga, dan itu yang besar adalah produk UMKM," jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Teten, Pemerintah Daerah dan Pusat harus terus menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Apalagi kita menghadapi tahun depan, yang ekonominya akan menghadapi resesi dunia. Kita harus melirik potensi daerah kita. Dan Garut salah satunya adalah domba. Domba ini spektrum ekonominya luas. Bisa menggerakkan pariwisata, bisa menggerakkan ekonomi UMKM juga menggerakkan sektor peternakan domba itu sendiri," sebutnya. [cob]

Baca juga:
Umat Muslim Dunia Habiskan Rp30.516 Triliun untuk Belanja Produk Halal
Intip Besarnya Potensi Bisnis Ikan Hias Indonesia, Berpeluang untuk Ekspor
Produk UMKM Banyak Ditiru Kompetitor Asing, Termasuk Sarung Pekalongan
Kantongi SNI, Pabrik Minyak Makan Merah Siap Dibangun Bulan Ini
Harga Jual Minyak Makan Merah Rp9.000 Dinilai Tak Rugikan Petani
Teten Masduki