Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Bantul
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Malam Ini Senin 17 Oktober 2022 Bimo Wiwohatmo Membidik Tari Bedhayan Bocah Bajang
Krjogja.com Jenis Media: News
Krjogja.com - Lama hiatus, koreografer tari Bimo Wiwohatmo berkolaborasi dengan Gandung Djatmiko, bakal mementaskan tari kontemporer 'Bedhayan Bocah Bajang', yang diangkat berdasarkan novel 'Anak Bajang Mengayun Bulan' karya budayawan Dr Sindhunata. Ini menarik, bahwa sebuah seni sastra dibaca dan diterjemahkan menjadi pentas seni tari.
Bimo Wiwohatmo selaku sutradara 'Bedhayan Bocah Bajang' dalam jumpa pers menjelaskan, tari 'Bedhayan Bocah Bajang' berdurasi 1 jam, terinspirasi dari 'Anak Bajang Mengayun Bulan'. Novel yang mengangkat cerita Sukrasana dan Sumantri ini, diterbitkan setelah 40 tahun 'Anak Bajang Menggiring Angin'. Kisah kakak beradik tersebut, direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan hal-hal yang kontradiktif seolah menyatakan dualisme saling bertentangan.
Pada kenyataannya, lanjut Bimo, kehidupan menemui persoalan sebelum dinyatakan 'bagus', setelah dinyatakan 'jelek', dan di antara bagus dan jelek. Bahkan dalam gelaran tari mengacu novel karya Sindunata ini, memperlihatkan kompleksitas kehidupan dengan pilihan diksi, deskripsi, dan perumpamaan yang filosofis.
"Kemudian soal penyajian tari 'Bedhayan Bocah Bajang' berpijak dari akar tradisi, dengan pengembangan elemen artistik prinsip kebebasan berekspresi berkarya inovatif menyesuaikan tuntutan zaman. Kemasan tari Bedhayan Bocah Bajang ini, untuk tata artistik memadukan video visual dan tata lampu yang dapat mendukung suasana adegan di atas pentas," papar Bimo, Minggu (16/10/2022) di Gedung Laboratorium Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Sementara itu Dr Sindhunata menyebutkan, pentas tari 'Bedhayan Bocah Bajang' garapan koreografer Bimo ini merupakan suatu kolaborasi yang luar biasa. Sebab di sini bisa dibilang sebuah seni sastra dibaca dan diterjemahkan menjadi pentas seni tari.
"Kita tidak memastikan apakah pas atau tidak? Tapi, itulah seni. Bagi saya dalam hal garapan seni tari, dipersilahkan mengeksplorasi simbol-simbol dan hal yang mengesankan bisa dipentaskan dalam karya gerak tari. Semoga pentas tari Bedhayan Bocah Bajang ini, bisa sukses dan menginspirasi. Bahwa kolaborasi di wilayah seni harus terjadi seperti kali ini," harap Sindhunata.
Tim produksi pentas tari 'Bedhayan Bocah Bajang' kali ini didapuk sebagai pimpinan produksi adalah Ian Mutex, pelaksana produksi Very Andrian, sekretaris produksi Siska Madya K, bendahara Anik Eunike. Perancang tari dan musik digarap Gandung Djatmiko, perancang busana Nita Azhar, perancang topeng Rommi Iskandar, perancang artistik Beni Susilo Wardoyo bersama Ujang Irwanto, Jibna Setong, Pendi Nurcahyo, Bahar Sumunar.
Sedang untuk tata lampu Eko Sulkan didukung Fajar, Deva, perancang vedeo visual Joni Asman, dokumentasi video dan foto Gobang, Didiet, Nico, Erwin Octavianto, Erick Ardiyanto Wibowo. Untuk manager panggung Natalius Yudha Sutrisno, didukung Agung Jumadi dan M Nur Cholis. Kemudian narator Butet Kartaredjasa dan Ni Made Purnama.
Para penari A. Hajar Wisnu Satomto, Sarjiwo, Eko Purnomo, Abhenova, Angela Retno Nooryastuti, Ditta Novita Astuti Kusumo, Hendy Hardiawan, Tri Anggoro, Anang Wahyu Nugroho, Samiaji, Lintang Ayodya, Irwanda Putra, Putra Jalu Pamungkas, Paranditya Wintarni, Nurul Dwi Utami, Ari Kusumaningrum, Nurul Amalina, Ratri Ika Subekti, Khoiria Fadilah dan Oktasya Wardani. Pemusik Muhlas Hidayat, Anom Wibowo, Anon Wibowo, Nugroho, Wahyu Widodo, Sri Wahyuningsih.
Tari 'Bedhayan Bocah Bajang' bakal digelar di Gedung Laboratorium ISI Yogyakarta, Jalan Parangtritis Km 6,5, Sewon Bantul, pada Senin (17/10/2022) mulai pukul 19.30, untuk undangan terbatas.
Pentas akan kembali digelar pada Rabu (19/10/2022) di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pukul 19.30. Terbuka untuk umum, harga tiket masuk VVIP Rp 100.000, VIP Rp 70.000 dan umum Rp 30.000. Pembelian tiket dapat melalui Loket.Com, dan lobi Concert Hall TBY, sebelum pentas berlangsung. Pentas tari ini, produksi Bimo Dance Theater bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ISI Yogyakarta, Taman Budaya Yogyakarta dan didukung Sukun. (*)
Sentimen: positif (100%)