Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UGM, UNAIR, Universitas Airlangga
Tokoh Terkait
Sebut Isi Medsos Banyak Melenceng, Henri Subiakto: Karena Buzzer Berpropaganda dan Dibenarkan Kelompoknya
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Henri Subiakto mengomentari isu yang ada di media sosial beberapa waktu terakhir ini.
Menurutnya, isu yang tersebar luas di media sosial banyak melenceng dari realitas sebenarnya.
“Isi medsos memang sering melenceng dari realitas,” ujarnya dalam akun sosial medianya, Selasa, (18/10/2022).
Selain itu kata dia, hal ini tidak terlepas dari banyaknya buzzer yang melakukan untuk membenarkan kelompoknya masing-masing.
“Karena terlalu banyaknya buzzer berpropaganda & dibenarkan kelompoknya, akhirnya isi medsos sering makin jauh dari realitas dan rasionalitas,” tandasnya.
Unggahan Mantan Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika ini menanggapi isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo yang baru-baru ini ramai jadi perbincangan publik.
Diketahui, gugatan sudah terdaftar dengan nomor perkara:592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst akan sidang perdana pada 18 Oktober nanti.
Dalam petitumnya Bambang Tri Mulyono hanya menyebut dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi pada tingkat SD, SMP, dan SMA.
Sebelumnya, Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, Jokowi adalah alumni prodi S1 di Fakuktas Kehutanan Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 1980.
Jokowi dinyatakan lulus dari UGM tahun 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki
“Ketiga, atas data dan informasi yang kami miliki dan terdokumentasi dengan baik, kami meyakini mengenai keaslian ijazah sarjana S1 Ir Joko Widodo dan yang bersangkutan benar-benar lulusan fakultas kehutanan Universitas Gadjah Mada,” terang rektor Ova Emilia. (selfi/fajar)
Sentimen: negatif (91.4%)