Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pengangguran
Tunisia Bergejolak, Ribuan Orang Tuntut Presiden Kais Saied Mundur
Rmol.id Jenis Media: Nasional
Teriakan "Turun, turun", "Revolusi melawan diktator Kais", " dan "Kudeta akan jatuh" terdengar menggema dari para demonstran yang berkumpul pada Sabtu (15/10).
Demonstrasi ini diinisiasi oleh Front Keselamatan Nasional, sebuah kooalisi partai-partai oposisi, termasuk Ennahdha yang mendominasi parlemen Tunisia sebelum dibubarkan Saied pada Juli tahun lalu.
Mantan Perdana Menteri Tunisia sekaligus pejabat senior Ennads, Ali Laaea mengatakan aksi demonstrasi ini merupakan bentuk kemarahan warga atas tindakan Saied.
"Kami memintanya (Saied) pergi," kata Laaea, seperti dimuat AFP.
Saied melakukan perebutan kekuasaan pada Juli tahun lalu dan kemudian mendorong melalui konstitusi yang mengabadikan pemerintahannya sendiri. Para kritikus menyebut tindakan Saied sebagai kembalinya otokrasi di Tunisia.
Namun ada juga yang berpandangan positif pada langkah Saied karena menilai pemerintahan saat ini buruk dan korup.
Tetapi situasi ekonomi yang memburuk, ditambah dengan kekurangan pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, telah membuat gelisah banyak orang di negara Afrika Utara berpenduduk 12 juta jiwa itu.
"Jika Saied tetap tinggal, Tunisia tidak akan memiliki masa depan," kata Laarayedh, mengutip meningkatnya keputusasaan, kemiskinan, dan pengangguran.
Front Keselamatan Nasional telah mengumumkan akan memboikot pemungutan suara Desember untuk memilih parlemen baru dengan kekuasaan terbatas.
Saingan ideologis Ennahdha yang mendalam, Free Destourian Party (PDL) sekuler, juga mengorganisir protes di ibukota pada hari Sabtu.Sekitar 1.500 orang bergabung dengan demonstrasi yang dipimpin Ennahdha, sementara hampir 1.000 orang menghadiri protes PDL.
Sentimen: negatif (91.4%)