17 Oktober 2022 12:03 WIB

Sambo marah setelah mendapat aduan dari istrinya, Putri Candrawathi, yang mengaku telah dilecehkan oleh Brigadir Yosua.

Ferdy Sambo (Tangkapan Layar YouTube)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Terdakwa Ferdy Sambo menjalani sidang atas kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Sambo marah setelah mendapat aduan dari istrinya, Putri Candrawathi, yang mengaku telah dilecehkan oleh Brigadir Yosua.

"Saksi Putri Candrawathi mengaku bahwa dirinya telah dilecehkan oleh Korban Nopriansyah Yosua Hutabarat, mendengar cerita sepihak yang belum pasti kebenarannya tersebut membuat terdakwa Ferdy Sambo menjadi marah," kata jaksa saat membacakan surat dakwaan dalam persidangan dengan terdakwa Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (17/10

Setelah itu, Sambo kemudian menyusun strategi untuk membunuh Yosua.

Terungkap Fakta Baru, Ferdy Sambo Minta Bharada E Nambah Amunisi untuk Tembak Brigadir J Totalnya 15 Butir

"Namun dengan kecerdasan dan pengalaman puluhan tahun sebagai seorang anggota Kepolisian sehingga terdakwa Ferdy Sambo berusaha menenangkan dirinya lalu memikirkan serta menyusun strategi untuk merampas nyawa Korban Nopriansyah Yosua Hutabarat," lanjutnya.

Sambo mengutarakan niatnya untuk membunuh Yosua kepada Ricky Rizal dan Richard Eliezer secara terpisah. Sambo meminta kedua ajudannya untuk menembak, namun Ricky menolak dan Eliezer menyanggupi.

Sambo kemudian menyerahkan amunisi peluru 9mm ke Eliezer. Hal itu disaksikan oleh Putri Candrawathi.

"Kemudian Terdakwa Ferdy Sambo mempertimbangkan dengan tenang dan matang segala perbuatan dan kemungkinan tentang akibat-akibat dari tindakan yang akan dilakukan oleh Saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu untuk menembak Korban Nopriansyah Yosua Hutabarat yang dapat mengakibatkan dirampasnya nyawa Korban Nopriansyah Yosua Hutabara," ungkap jaksa.