Sentimen
Negatif (79%)
17 Okt 2022 : 17.40
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Presiden Jokowi Ingatkan Polisi agar Hentikan Gaya Hidup Mewah

18 Okt 2022 : 00.40 Views 3

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

Presiden Jokowi Ingatkan Polisi agar Hentikan Gaya Hidup Mewah
tirto.id - Presiden Joko Widodo menegur anggota Polri terkait gaya hidup mewah. Menurut Jokowi gaya hidup mewah polisi saat ini menjadi sorotan masyarakat karena dianggap tidak memiliki kepekaan terhadap masyarakat sekitar yang masih mengalami krisis ekonomi pasca pandemi COVID-19.

“Keadaan situasi seperti ini harus mengerti sehingga punya sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, oleh karenanya saya ingatkan mengenai masalah gaya hidup lifestyle," kata Jokowi dalam pidato dihadapan Perwira Tinggi Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres seluruh Indonesia di Istana Negara pada Jumat (14/10/2022).

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengakui bahwa dirinya mendapat laporan dari berbagai pihak soal gaya hidup polisi yang disebut terlampau mewah.


“Saya terlalu banyak mendapatkan laporan, sehingga kembali lagi gaya hidup urusan kecil tapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri," ungkapnya.

Menurut Jokowi permasalahan lifestyle bisa menjadi kecemburuan sosial yang menjalar pada permasalahan lainnya. Sehingga dikhawatirkan menjadi gejala sosial dan pemicu konflik antar kelas di masyarakat.

“Jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi. Oleh karenanya hati-hati,” kata Jokowi.

Jokowi menegaskan mulai saat ini para perwira tinggi Polri baik di Mabes hingga di wilayah Polres untuk tidak pamer gaya hidup mewah. Jokowi meminta polisi untuk tidak mengikuti gaya lama dan menghentikannya saat ini juga.

“Saya ingatkan yang namanya Kapolres, yang namanya Kapolda yang namanya seluruh pejabat utama perwira tinggi ngerem total masalah gaya hidup. Jangan gagah-gagahan merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati!" jelasnya.

Dia mengingatkan bahwa saat ini kepolisian menjadi lembaga aparat penegakkan hukum yang paling diawasi. Baik secara langsung atau media sosial.

“Kita sekarang bisa menjadi surat kabar bisa menjadi media yang setiap saat memunculkan perilaku-perilaku kita sehari-hari kayak apa pun meskipun sembunyi-sembunyi," ujarnya.

Sentimen: negatif (79.5%)