Sentimen
Positif (94%)
17 Okt 2022 : 05.34
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jati, Kramat

Tokoh Terkait

Teks Sumpah Pemuda: Sejarah, Isi, dan Maknanya

17 Okt 2022 : 05.34 Views 2

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

Teks Sumpah Pemuda: Sejarah, Isi, dan Maknanya

HARI sumpah pemuda tahun ini jatuh pada Jumat 28 Oktober 2022. Sumpah Pemuda adalah suatu ikrar para pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 ialah ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.

Baca juga: Hari Terakhir Jabat Gubernur DKI Jakarta, Anies: Mari Sambut Babak Berikutnya

Hingga kini sumpah pemuda telah melewati berbagai perayaan dari tahun ke tahun dan memiliki makna mendalam bagi bangsa Indonesia. Sumpah pemuda menjadi pengingat yang penting sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.

Oleh sebab itu penting memahami makna sumpah pemuda, berikut ini penjelasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber. 

1. Sejarah Sumpah Pemuda

RAPAT PERTAMA, GEDUNG KATHOLIEKE JONGENLINGEN BOND

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

RAPAT KEDUA, GEDUNG OOST-JAVA BIOSCOOP

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

RAPAT KETIGA, GEDUNG INDONESISCHE CLUBHUIS KRAMAT

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. 

2. Isi teks sumpah pemuda
Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. 
Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

3. Makna teks sumpah pemuda

Satu bangsa memiliki makna, walau kita berasal dari suku yang berbeda, kita tetap satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

Bentuk wilayah berupa kepulauan dengan sumber daya manusia yang menyebar menyebabkan keberagaman suku bangsa, adat istiadat, dan kebudayaan di Indonesia.

Keberagaman suku bangsa tidak menjadikan bangsa kita terpecah belah, tetapi menjadi perekat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Suku bangsa yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Ikrar satu bangsa dalam sumpah pemuda menandakan bahwa hanya ada satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

Kesadaran akan satu bangsa dapat diwujudkan dengan perasaan dan sikap kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Perilaku bangga sebagai bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan cara menjunjung nama baik bangsa dan negara.

Tak hanya itu, bisa juga dilakukan dengan meningkatkan nama baik Indonesia melalui perbuatan–perbuatan nyata di masyarakat, serta menggunakan produk dalam negeri.

Makna satu bahasa Indonesia adalah bahwa bahasa yang dapat mempersatukan bangsa, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi antarsuku di Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dijadikan sebagai bahasa pengantar pendidikan, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bahasa Indonesia menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.

Untuk mewujudkan makna satu bahasa Indonesia, setiap warga diharapkan dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam setiap kegiatan, baik di lingkungan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. (OL-6)

Sentimen: positif (94.1%)