Sentimen
Negatif (100%)
17 Okt 2022 : 05.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Badung

Tokoh Terkait

Yenny Wahid Sarankan Pemerintah Berikan Terapi Agar Menghilang Trauma Para Korban Kanjuruhan

17 Okt 2022 : 12.00 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Yenny Wahid Sarankan Pemerintah Berikan Terapi Agar Menghilang Trauma Para Korban Kanjuruhan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Aktivis perempuan Zannuba Ariffah Chafsoh sekaligus anak dari mantan Presiden RI Gusdur, Yenny Wahid berharap pemerintah memberikan terapi psikologis bagi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Hal tersebut dimaksudkan agar para korban terutama anak-anak bisa menghilang trauma yang ia rasakan dalam tragedi tersebut.

Terapi ini dirasanya juga penting supaya tidak menimbulkan perasaan dendam dari para korban.

“Saya rasa semua orang di Indonesia yang menyaksikan tayangan layar kaca (TV), menyaksikan langsung atau mendapatkan konten dari sosial media pasti merasa luar biasa terenyuh melihat tragedi Kanjuruhan ini,”kata Yenny Wahid di Nusa Dua, Badung, Bali.

“Kita bukan cuma terenyuh melihat itu kita prihatin, dan kalau saya pribadi saya merasa kita harus melakukan sesuatu bagi korban terutama yang masih muda,”tambahnya.

Menurutnya, Terapi ini juga penting supaya tidak menimbulkan perasaan dendam dari para korban.

“Apalagi mendengar cerita tragedi yang menimpa misalnya anak kecil kehilangan keluarganya, kehilangan semuanya. Lalu ada anak yang kehilangan saudara, temannya meninggal di depan matanya, posisi yang membawa trauma,”ungkapnya.

Selain itu, menurutnya trauma tersebut bisa menjadi permasalahan ke depannya terutama untuk negara dan harus segera di keluarkan secepatnya.

“Kenapa? Karena mereka menyimpan trauma. Trauma itu harus di release, harus di keluarkan kalau tidak dia akan menjadi permasalahan,”Ujarnya

“Yang jadi masalah kalau dia menyimpan dendam, kepada negara terutama kepada pihak keamanan,”lanjutnya

Dalam lingkup radikalisasi ini menjadi potensi bahaya ke depan. Jadi anak-anak yang gelisah, dia akan mudah sekali di radikalisasi.

“Anak-anak ini harus diberi pendamping atau konseling agar traumanya bisa keluar atau tersalurkan dengan benar,”imbuhnya.

“Jadi saya rasa, persoalannya tidak selesai dengan hanya ada tim pencari fakta, investigasi tapi ada persoalan jangka menengah dan panjang yang harus disikapi menyangkut para korban,”tutupnya.

(Erfyansyah/fajar)

Sentimen: negatif (100%)