Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Diponegoro
Kab/Kota: Semarang
Kasus: Narkoba, pembunuhan
Tokoh Terkait
Bangun Kembali Kepercayaan, Mahfud Ingatkan Polisi Hilangkan Friksi Internal
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Tingkat kepercayaan publik pada Polri saat ini berada pada titik terendah. Presiden Joko Widodo menyebut tingkat kepercayaan berada di 54 persen. Kondisi ini dinilai sangat rendah sekali dan jadi pekerjaan berat mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Polri menegaskan, langkah awal untuk meningkatkan kembali kepercayaan dan citra adalah menghilangkan friksi.
Baca Juga:
Jokowi Perintahkan Kapolri Mengerem Total Gaya Hidup Polisi
"Satu-satunya jalan kalau Polri ingin bangkit, ya harus konsolidasi internal, hilangkan friksi-friksi," kata Mahfud, usai menghadiri Dies Natalis Ke-65 Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (15/10).
Ia mengingatkan, Polri harus mulai bersatu dalam perbedaan masa lalu untuk bersatu ke masa depan.
"Itu kalau Polri mau bagus, kalau nggak ya susah," katanya pula.
Mahfud menyoriti kasus narkoba yang menyeret Irjen Po.Teddy Minahasa, sebagai tragedi baru yang dialami Polri. Polri harus berbenah diri dan betul-betul menata diri.
"Harus sadar informasi tidak bisa ditutupi, media sosial yang begitu masif. Tidak bisa lagi kita melakukan sesuatu kemudian bersembunyi," katanya.
Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengakui tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri mengalami penurunan akibat beberapa kasus yang menimbulkan persepsi negatif, seperti kasus pembunuhan yang dilakukan eks-Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
"(Itu) berdampak pada kepercayaan publik yang sempat menjadi salah satu peringkat tertinggi untuk APH (Aparat Penegak Hukum -red), tapi karena peristiwa FS (Ferdy Sambo) dan beberapa kasus yang berdampak pada persepsi negatif, saat ini tingkat kepercayaan publik kepada Polri rendah," kata Sigit.
Kapolri menegaskan, institusinya akan terus menjalankan program transformasi Polri yang presisi hingga di tingkat hal-hal yang lebih mudah agar bisa dilakukan semua anggota.
"Saling mengingatkan antaranggota, menjadi contoh, punya sense of crisis, apa yang dilakukan Polri bisa betul-betul mengembalikan kepercayaan publik, menjadi harapan kita, menjadi Polri yang dekat dengan masyarakat," katanya. (*)
Baca Juga:
DPR RI Apresiasi Kapolri Tidak Tebang Pilih Berantas Narkoba
Sentimen: positif (79.8%)