Sentimen
Positif (64%)
16 Okt 2022 : 18.55
Informasi Tambahan

Institusi: IPB, Institut Pertanian Bogor

Kab/Kota: Bogor

Kasus: covid-19

Optimalkan Presidensi G20, Indonesia Bisa Cari Solusi Hadapi Ancaman Resesi

17 Okt 2022 : 01.55 Views 2

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Optimalkan Presidensi G20, Indonesia Bisa Cari Solusi Hadapi Ancaman Resesi

Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) Nunung Nuryartono menilai, sangkaian gelaran G20 selama kurang dari setahun terakhir yang tersebar di berbagai wilayah memberikan banyak manfaat, khususnya untuk sektor ekonomi.

Meski begitu, penting untuk terus mengoptimalkan kesempatan ini dengan mempromosikan Indonesia di berbagai ajang G20. Terlebih meski dampak pandemi Covid-19 sudah mulai mereda, ancaman resesi ekonomi semakin di depan mata.


“Dalam hal ini, Indonesia berkesempatan untuk ikut serta dalam memberikan solusi jitu bagaimana cara menuntunkan tensi konflik dunia agar dapat diturunkan, atau tentang bagaimana kita bisa melihat dunia yang sudah mengalami resesi ini diperlukan kerjasama dan saling menguatkan antar negara yang membutuhkan komitmen besar,” jelasnya dalam keterangan yang diterima redaksi pada Minggu (16/10).

Dengan posisi yang strategis, Nunung berharap, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar untuk berkomitmen bersama dalam meradakan ketegangan yang terjadi di dunia.

“Yang perlu dicatat, momen G20 ini bukan hanya menjadi pertemuan rutin, namun terdapat hal yang seyogyanya untuk dibahas dan menyelesaikan apa yang menjadi bahan diskusi dan memunculkan setidaknya satu pemahaman bersama,” imbuhnya.

Sejak mengambil presidensi G20 pada Oktober tahun lalu, Indonesia telah, akan, dan sedang menggelar kurang lebih 150 event untuk berbagai level.

Mengutip Menteri Koordinator Bideng Perekonomian Airlangga Hartarto, setidaknya terdapat tiga manfaat ekonomi didapatkan oleh Indonesia saat ditunjuk memegang Presidensi G20.

Pertama, terbukanya peluang peningkatan konsumsi domestik yang dapat capai Rp 1,7 triliun. Kedua, penambahan PDB yang diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 7,47 triliun. Dan ketiga, terdapat pelibatan tenaga kerja sekitar 33.000 pekerja di berbagai sektor industri di masa mendatang.

Sentimen: positif (64%)