"Hal itu karena apa yang dikerjakan selama lima tahun Anies sudah mengarah kepada penyediaan fasilitas dan suasana kehidupan warga Jakarta layaknya kota-kota besar dunia, kata Kholik, Jakarta (16/10/2022). 

"Misalnya, penyediaan trotoar yang sangat nyaman, sistem pengintregasian trasportasi kota yang makin solid dan memudahkan, tersedianya ruang terbuka hijau serta jalur sepeda yang semakin banyak meluas. Ini membutuhkan dukungan mental dan karakter warga. Misalnya warga kota membiasakan berjalan kaki dan naik sepeda, bersedia antre, hidup sehat, dan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," lanjutnya Kholik, di Jakarta, (16/10/2022).

Merujuk kota-kota besar di dunia, lanjut Kholik, karakter warga menjadi unsur dominan yang membentuk imej sebuah kota. Tampaknya pada lima periode terakhir sudah serius diupayakan. 

Namun, tantangannya Jakarta tidak hanya diisi warga kota itu, melainkan oleh warga dari wilayah sekitarnya, Tangerang, Bekasi, Bogor. 

"Jadi tugas itu juga dibebankan pada warga luar yang beraktivitas Jakarta."

Salah satunya, menurut dia, yang sangat penting adalah pembentukan karakter berlalu lintas di Jakarta, yang harus mengutamakan keselamatan dan kenyamanan warga lain. Di sinilah kesadaran untuk mengurangi penggunaan pribadi mobil dan motor. 

Sebab, selain sejalan dengan tren kota modern dunia hari ini, hal tersebut juga menjadi solusi kemacetan. 

"Pengganti Anies harus meneruskan kesinambungan usaha mewujudkan Jakarta sebagai kota Megapolitan dunia," ujarnya.

(***)