Banjir Melanda di Sejumlah Kawasan di Australia
Detik.com Jenis Media: News
Hari Kamis, jangan lupa tebarkan senyum manis dan tetap optimis.
Sejumlah laporan utama telah kami rangkum untuk Anda dalam Dunia Hari Ini, edisi 13 Oktober 2022.
Kita mulai dari cuaca buruk yang terjadi di Australia.
Banjir di AustraliaRatusan orang di kawasan Forbes, New South Wales, telah diminta untuk mengevakuasi diri sebelum jam 8 malam waktu setempat karena luapan sungai Lachlan. 250 rumah di 78 jalan akan terdampak dengan perintah evakuasi ini.
Sementara di Melbourne, kantung-kantung berisi pasir sudah disiapkan di kawasan Maribyrnong untuk mencegah luapan sungai Maribyrnong.
Layanan gawat darurat di Victoria sudah menerima 1.600 panggilan telepon dari warga yang meminta bantuan terkait banjir, termasuk 300 pohon yang tumbang.
Hari ini warga Tasmania utara yang tinggal di pinggiran sungai atau danau sudah diminta bersiap evakuasi karena khawatir banjir besar akan menerjang hari ini.
Pajak Microsoft jadi sorotanPerusahaan Microsoft disebut-sebut memenangkan sejumlah kontrak dengan pemerintah sejumlah negara, termasuk Australia, tapi menggunakan "metode agresif" untuk meminimalkan jumlah pajaknya.
Ini ditulis dalam laporan berjudul 'Gaming global taxes winning government contracts', yang secara rinci menjelaskan konflik antara perusahaan yang mendapat penghasilan miliaran dolar dari layanan teknologi untuk pemerintahan, tapi dikritik karena buruknya transparansi dalam membayar pajak.
Namun, Jason Ward, salah satu analis dari lembaga Centre for International Corporate Tax Accountability and Research (CICTAR) yang mengeluarkan laporan tersebut, mengatakan, laporan itu bukannya ingin menuduh Microsoft melakukan tindakan ilegal.
"Menurut kami, [laporan] ini menunjukkan kalau aturan perlu diubah, karena perilaku seperti ini tidak dapat diterima, dan tentu saja tidak berkelanjutan dalam membiayai layanan publik bagi masyarakat, semua bisnis, dan komunitas yang mengandalkan Microsoft," ujarnya.
Korea Utara meluncurkan rudal bersenjata nuklirIni pengakuan terbaru dari Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara yang katanya sudah melihat uji coba peluncuran "rudal jelajah jarak jauh strategis."
Dari laporan kantor berita milik pemerintah Korea Utara disebutkan peluncuran jarak jauh ini dilakukan Rabu kemarin, dengan tujuan "meningkatkan efisiensi dan kekuatan tempur" untuk "operasi nuklir taktis."
Lalu apa kata Korea Selatan? Juru bicara kementerian militer mengatakan ancaman nuklir Korea Utara "sangat serius", tapi sistem pertahanan rudal yang mereka miliki mampu mendeteksi dan mencegat sistem persenjataan Korea Utara.
China atau Rusia, siapa yang lebih mengancam?Pemerintah Amerika Serikat mengatakan China masih menjadi saingan global Amerika Serikat, meski mereka juga harus menanggapi Rusia yang disebutnya "berbahaya."
Hal ini terungkap dalam peluncuran strategi keamanan nasional di Georgetown University.
Menurut laporan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap "menimbulkan ancaman langsung terhadap sistem internasional yang bebas dan terbuka" dengan melanggar hukum dasar internasional, seperti yang terlihat dalam serangan ke Ukraina.
Sementara untuk China, Amerika Serikat menganggapnya sebagai "satu-satunya pesaing" saat kedua negara berupaya membentuk kembali tatanan internasional dan meningkatkan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologi untuk mencapainya.
Tapi sebenarnya apa yang kita inginkan hanyalah perdamaian di dunia, bukan?
Roket Jepang gagal lakukan misiJapan Aerospace Exploration Agency (JAXA) mengirim perintah kepada roket Epsilon-6 untuk menghancurkan dirinya sendiri atau 'self-destruct order',sekitar tujuh menit setelah lepas landas, menurut kantor berita Kyodo.
Sementara menurut laporan berita NHK, perintah tersebut dikirim setelah JAXA mengatakan roket tersebut tidak akan dapat diterbangkan dengan aman.
Roket jenis kargo tersebut membawa delapan satelit buatan perusahaan swasta dan universitas yang rencananya hendak diorbitkan.
Tidak ada laporan cedera atau kerusakan properti setelah perintah penghancuran tersebut.
Simak juga 'Australia Pertimbangkan Kirim Pelatih Militernya ke Ukraina':
[-]
Sentimen: negatif (96.9%)