Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut jika program Kredit Usaha Rakyat (KUR) amat menopang produktivitas pertanian. Hal itu terungkap dalam Webinar Nasional Antisipasi Krisis Pangan Global, Kamis (21/7/2022).

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan strategi pertanian dalam menghadapi krisis pangan global. Katanya, Indonesia memiliki alam yang sangat bersahabat dengan hanya dua musim saja. Mentan SYL optimistis pertanian Indonesia bisa mencapai ketahanan pangan nasional.

Presiden berpesan, Indonesia bisa membantu negara lain yang terdampak krisis pangan. Genjot produksi, jaga inflasi Indonesia tidak jatuh, kurangi ketergantungan impor, harus bisa menjangkau pasar ekspor, dan ini membutuhkan bantuan dan sinergi dengan dunia perbankan, kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menjelaskan, pola pembiayaan Kementan selain dari APBN dan APBD yaitu melalui pemanfaatan KUR.

Maka, penggunaan KUR itulah yang menopang produktivitas petani. Di situlah dengan adanya KUR, sangat membantu menggenjot produktivitas petani, kata Ali.

Dijelaskannya, mengenai tata cara pengajuan KUR harus ada strategi khusus, karena memang yang dibutuhkan mulai dari hulu ke hilir, termasuk jasa.

Kita harus bergerak, kita kembangkan dan tingkatkan komoditas lain selain komoditas pokok yang ada, ajak dia.

Dijelaskan Ali, strategi pembangunan pertanian mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing berkelanjutan dengan dilakukan dengan beberapa tahap, yakni peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern dan gerakan tiga kali ekspor.

Inovasi teknologi yang dimiliki Kementan akan berjalan lancar apabila perbankan, berkenan terus mendukung serta membantu pengembangan dan realisasi inovasi teknologi guna meningkatkan produktivitas petani serta menjaga ketahanan pangan Indonesia, ujar Ali,