Didin Hafidhuddin

Informasi Umum

  • Jabatan: Akademisi; Politikus
  • Tempat & Tanggal Lahir: Bogor, 21 Oktober 1951

Karir

  • Tidak ada data karir.

Pendidikan

  • Tidak ada data pendidikan.

Detail Tokoh

Didin Hafidhuddin dikenal sebagai seorang politkus, akademisi, sekaligus tokoh masyarakat yang pernam memimpin Badan Amil Zakat Nasional selama dua periode dari tahun 2005 hingga 2015. Ia masuk dalam daftar 200 mubalig versi pemerintah yang dirilis pada Mei 2018. Pria kelahiran Bogor, 21 Oktober 1951 ini pernah menempuh pendidikan Diploma Bahasa Arab di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Selanjutnya, ia mengambil S1 Fakultas Syariah UIN Syarief Hidayatullah, program Magister Penyuluhan Pembangunan Pascasarjana IPB, dan S3 di UIN Syarief Hidayatullah. Pada tahun 1999, awal Era Reformasi, Didin sempat melaju sebagai salah satu calon presiden ke-4 yang diusung oleh partai Partai Keadilan yang saat ini bernama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Saat usianya menginjak 54 tahun, Didin terpilih sebagai Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional hingga tahun 2010. Saat pemilihan ketua kembali, ia terpilih lagi untuk memimpin hingga 2015. Selain itu, Guru Besar Ilmu Agama Islam Institut Pertanian Bogor ini didaulat sebagai sekretaris jenderal World Zakat Forum. World Zakat Forum adalah sebuah pertemuan yang berisi diskusi antar perwakilan resmi pemerintah, organisasi zakat milik pemerintah maupun masyarakat, ulama, hingga pengamat zakat pada tingkat internasional yang diselenggarakan setiap 3 tahun sekali. Lalu, pada tahun 2011 Didin memutuskan mundur dari PKS. Alasannya keluar karena kesibukannya sebagai ketua Badan Amil Zakat Nasional kala itu. Meski tak lagi terikat oleh partai politik manapun, Didin tetap mengkuti perkembangan politik. Pada tahun 2016, Didin diangkat sebagai Ketua Dewan Syura Majelis Pelayan Jakarta (MPJ). MJP adalah perkumpulan para tokoh masyarakat, ulama, dan guru yang bertujuan mendorong calon gubernur Jakarta dengan kualifikasi yang mumpuni untuk Pilkada 2017. Sebagai seorang Dosen Pascasarjana sekaligus Guru Besar di beberapa universitas terkemuka, Didin telah menulis 20 buku yang membahas tentang dakwah, pendidikan, ekonomi, dan zakat. Selain itu, ia juga telah menerjemahkan 5 buku berbahasa Arab ke Indonesia serta telah merilis jurnal penelitian. Atas pengabdiannnya, Didin memperoleh penghargaan Bintang Jasa Utama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 84/TK/TAHUN 2015 tanggal 7 Agustus 2015.