Dwikorita Karnawati
Informasi Umum
- Jabatan: Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) (2012-2014); Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), sejak November 2017
- Tempat & Tanggal Lahir: Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, 6 Juni 1964
Karir
- 1. Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) (2014-2016)
- 2. Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) (2012-2014)
- 3. Sarjana Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) (1983-1988)
- 4. Master Engineering Geology, Leeds University, Inggris (1990-1992)
Pendidikan
- Tidak ada data pendidikan.
Detail Tokoh
Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc. P.hD telah ditunjuk sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), sejak November 2017, setelah selesai menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), universitas terkemuka dengan 55.000 siswa di Indonesia. Dia memiliki pengalaman profesional yang luas dengan latar belakang akademik sebagai Profesor Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana di UGM. Dia sangat aktif dalam mempromosikan dan mengembangkan Multi Hazard Early Warning System (MHEWS), dan sangat dihormati sebagai salah satu tokoh kunci dalam penyiapan Keputusan Presiden tentang penguatan dan pengembangan Sistem Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami (Perpres Nomor 93 tahun 2019). Memperoleh gelar Ph.D dalam Earth Science dari Leeds University, Inggris pada tahun 1996, dia melanjutkan penelitian tentang Prediksi Bencana Hidrometeorologis dalam Program Post Doctoral di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang. Kemudian, menerima Penghargaan Profesor Leverhulme untuk lebih mengembangkan penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Masyarakat, di The Institute for Advanced Studies, at Bristol University, Inggris pada tahun 2003. Pada bulan Oktober 2011, penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Masyarakat dipilih sebagai salah satu penelitian terbaik kategori Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor oleh International Consortium on Landslides (ICL), yang mengarah pada penunjukan UGM sebagai Pusat Keunggulan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor. Selain itu, dia dianugerahi Program Penelitian Senior Fulbright untuk mengembangkan Integrasi Sensor Teknis dengan sensor Manusia untuk Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor, yang dilakukan di The Visualization Center-Homeland Security Post Graduate Program, di San Diego State University, California, AS pada 2011- 2012. Sementara itu, dia pernah melakukan penelitian Earthquake Hazard Mapping and Prevention, yang bekerja sama dengan University of East Anglia, UK (2007 - 2010), melakukan pemetaan mikrozonasi gempabumi di Daerah Istimewa Yogyakarta (2007). Sejak 2015, Prof. Rita telah ditunjuk sebagai Wakil Presiden International Consortium on Landslides (ICL). Dalam posisi seperti itu, dia secara aktif mempromosikan dan mengembangkan integrasi sensor teknis dan sensor manusia untuk sistem peringatan dini hidro-meteorologi, di mana salah satu produk inovatif timnya telah menjadi referensi internasional (ISO 22327) pada tahun 2018.
Berita Terkait
No | Judul | Tanggal | Media | Action |
---|---|---|---|---|
931 | BMKG Sebut Aktivitas Gempa Susulan Semakin Lemah dan Jarang di Cianjur | 3/12/2022 | TVOneNews.com | Lihat Berita |
932 | BMKG Sebut 11 Desa di Cianjur Masuk Zona Seismik Aktif | 3/12/2022 | TVOneNews.com | Lihat Berita |
933 | Terjadi 374 Kali Gempa Susulan di Cianjur, BMKG: Kekuatannya Semakin Melemah | 3/12/2022 | Sindonews.com | Lihat Berita |
934 | 4 Faktor Utama Penyebab Kerusakan Bangunan akibat Gempa Cianjur | 3/12/2022 | Merahputih.com | Lihat Berita |
935 | Hampir 30 Ribu Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur, Ini Kata BMKG | 3/12/2022 | Sindonews.com | Lihat Berita |