Auw Jong Peng Koen
Informasi Umum
- Jabatan: Tokoh Pendiri Kelompok Kompas Gramedia
- Tempat & Tanggal Lahir: Bukittinggi, 25 Mei 1920
Karir
- 1. Tokoh Pendiri Kelompok Kompas Gramedia
- 2. Fakultas Hukum Universitas Indonesia
- 3. Hollandsche Chineesche Kweekschool Jatinegara
- 4. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs Padang
Pendidikan
- Tidak ada data pendidikan.
Detail Tokoh
Petrus Kanisius Ojong (PK Ojong) dilahirkan di Bukittinggi, pada 25 Mei 1920. Padanya diberikan nama Auw Jong Peng Koen. Ayahnya Auw Jong Pauw, awalnya adalah seorang petani di Pulau Quemoy (kini Taiwan) yang kemudian memutuskan untuk merantau ke Sumatera Barat. Di tempat ini Auw Jong Pauw dan keluarganya hidup berkecukupan dengan berdagang tembakau. Saat PK Ojong masih kanak-kanak, keluarganya adalah satu dari 10 orang yang memiliki mobil di Payakumbuh, tempat mereka menetap. Meski hidup serba berkecukupan, sang ayah tak pernah memanjakan Ojong dan saudara-saudaranya. Anak-anaknya diajarkan untuk untuk mensyukuri apapun yang mereka miliki, termasuk menghabiskan makanan yang disajikan kepada mereka. Pada 1933 Ojong kehilangan ayahnya yang meninggal karena sakit. Hal ini berdampak pada kondisi keuangan keluarganya. Padahal, Ojong sudah menamatkan sekolah dasar dan menengahnya dan harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Keadaan ini menggiring Ojong untuk melanjutkan sudi ke sekolah yang biayanya terjangkau. Pilihan Ojong lalu jatuh pada Hollandsche Chineesche Kweekschool (HCK) Meester Cornelis (jatinegara). Di sini Ojong mulai aktif menulis apa saja. Setelah lulus dari HCK pada 1940, Ojong memulai karirnya sebagai guru dan ia mengajar di kelas I Hollandsch Chineesche Broederschool St. Johannes di kawasan Jakarta Kota (kini SD Budi Mulia). Pekerjaan ini harus terhenti kala Jepang menduduki Indonesia dan menutup sekolah-sekolah pemerintah Hindia Belanda, termasuk HCB St. Johannes. Pada saat ini Ojong lalu memilih untuk menekuni bidang kepenulisan yang sudah lama diminatinya. Waktu pun bergulir, Ojong semakin lihai dalam bidang ini hingga kemudian dipilih menjadi redaktur pelaksana Star Weekly. Di tengah kesibukannya ini, Ojong menyambi studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ojong juga turut aktif dalam aktivitas sosial yang diadakan Sin Ming Hui (kini Candra Naya), sebuah perkumpulan sosial yang didirikan Khoe Woen Sioe dan Injo Beng Goat. Perkumpulan sosial ini didirikan sebagai bentuk ketidakpuasan Woen Sioe dan Beng Goat terhadap sikap para pemuka Tionghoa dan kalangan tua. Kelak Sin Ming Hui menjadi pencetus lahirnya sejumlah organisasi sosial seperti RS Sumber Waras dan Universitas Tarumanegara. Pasca lulus dari UI pada 1951, Ojong segera diangkat menjadi Pemimpin Redaksi Star Weekly. Saat menduduki jabatan ini, Ojong meminta para ahli menulis tentang masalah yang sedang hangat di masyarakat. Untuk pengasuh rubrik tetap,dipilih orang-orang yang sungguh mumpuni. Seperti misalnya untuk rubrik pajak diasuh oleh Mr. Sindiran Djajadiningrat, Direktur Iuran Negara saat itu. Sementara ruang gizi diasuh oleh Prof. Poerwo Soedarmo, seorang dokter ahli gizi yang memperkenalkan konsep “Empat Sehat Lima Sempurna”. Pekerjaannya sebagai pemimpin majalah ternama, membuat Ojong kerap bersentuhan dengan aktivitas politik. Pada 1953 misalnya, Ojong terlibat aktif dalam mendukung golongan Cina peranakan yang terancam kehilangan kewarganegaraannya. Pada saat bersamaan, isi Star Weekly makin menasional. Kalau tadinya edisi khusus hanya untuk menyambut Tahun Baru Imlek, maka kemudian ada edisi Idul Fitri, 17 Agustus, bahkan hari Kebangkitan Nasional. Sampai tahun 1958, tirasnya sudah 52.000. Itu berkebalikan dengan nasib Keng Po. Pada 1 Agustus 1957, surat kabar antikomunis itu diberangus pemerintah tanpa alasan jelas. PT Keng Po mengubah nama menjadi PT Kinta (kependekan dari kertas dan tinta). Itu sebabnya, Ojong jadi makin hati-hati. Rubrik "Gambang Kromong" yang berisi sentilan dihilangkan. Sedangkan "Timbangan" berganti nama menjadi "Intisari". Benar, Star Weekly tak luput dari peringatan. Rubrik "Tinjauan Luar Negeri
Berita Terkait
Tidak ada berita terkait tokoh ini.