Gloria Macapagal Arroyo
Informasi Umum
- Jabatan: Presiden Filipina (2001-2010)
- Tempat & Tanggal Lahir: Iligan, Filipina, 15 April 1947
Karir
- 1. Presiden Filipina (2001-2010)
Pendidikan
- Tidak ada data pendidikan.
Detail Tokoh
Maria Gloria Macaraeg Macapagal Arroyo adalah Presiden Filipina dari tahun 2001 hingga 2010. Ia adalah presiden wanita setelah Corazon C. Aquino di negaranya. Ayahnya adalah mantan Presiden Diosdado Macapagal (1961-1965). Sebelum menjabat sebagai presiden, Arroyo adalah wakil presiden wanita pertama di negaranya. Ia mencapai kedudukan sebagai presiden pada tahun 2001 melalui kudeta tak berdarah yang disebut Revolusi EDSA II yang menggulingkan Presiden Joseph Estrada di tengah-tengah tuduhan korupsi. Arroyo terpilih untuk masa jabatan enam tahun pada 2004 setelah unggul atas aktor Fernando Poe, Jr. Meskipun ayahnya menjadi presiden Filipina, Arroyo tidak terjun ke politik hingga 1992, 27 tahun setelah ayahnya meninggalkan jabatannya. Ia terpilih menjadi anggota Senat Filipina pada 1992. Ia terpilih kembali pada 1995, dengan jumlah suara keseluruhannya hampir 16 juta. Inilah jumlah suara terbanyak yang diperoleh politikus manapun untuk posisi apapun dalam sejarah pemilu Filipina. Pada 1998 Arroyo sempat mempertimbangkan pencalonan dirinya sebagai presiden, namun ia rnyata lebih memilih sebagai maju sebagai wakil presiden. Dan dia berhasi menang dengan hampir 13 juta suara dan menemani Presiden Josep Estrada. Selang dua tahun kemudian, pada Oktober 2000, menjauhkan dirinya dari Presiden Estrada, yang dituduh korupsi oleh seorang bekas pendukung politiknya. Arroyo bergabung dengan masyarakat sipil dan banyak dari bangsa Filipina yang menyerukan agar presiden mengundurkan diri. Meski begitu dia masih duduk sebagai Wakil Presiden. Pada 20 Januari 2001, setelah berhari-hari berlangsung gejolak politik dan protes di jalan-jalan raya, Mahkamah Agung menyatakan bahwa jabatan kepresidenan kosong. Militer dan polisi nasional yang sebelumnya menarik kesetiaannya kepada Estrada, kini mengalihkannya kepada Arroyo. Arroyo pun dilantik pada hari yang sama sebagai Presiden ke-14 Filipina oleh Ketua Mahkamah Agung Hilario Davide Jr dengan dukungan dari banyak pihak. Masa pemerintahannya diwarnai beberapa kali upaya pemberontakan–yang sering dikaitkan dengan orang-orang Estrada–untuk menjatuhkan pemerintahannya. Arroyo lalu memperpanjang kekuasaanya setelah menang pada pemilu presiden tahun 2004. Diapun lengser pada 2010. Pengadilan Filipina telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap mantan presiden negara itu, Gloria Macapagal Arroyo atas tuduhan telah melakukan kecurangan dalam pemilihan umum. Komisi Pemilihan Umum Filipina melaporkan bahwa Arroyo telah melakukan kecurangan untuk memenangkan salah satu pendukungnya mendapatkan kursi Senat pada pemilu tahun 2007 lalu. Kecurangan ini mengakibatkan kelompok oposisi kalah dalam pertarungan pada pemilu tersebut. Arroyo terancam hukuman seumur hidup jika dia terbukti bersalah dalam kasus ini di persidangan nanti. Sebelumnya Aroyo mencoba untuk meninggalkan negaranya menuju Singapura dengan alasan untuk mengobati sakit pada tulang punggungnya. Dia membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya dan balik menyerang pemerintahan saat ini dengan mengatakan telah melanggar haknya yang ingin pergi ke negara lain untuk berobat. Arroyo bahkan sudah tiba di bandara internasional Ninoy Aquino dengan menggunakan kursi roda dan mengenakan penopang leher. Namun kemudian pihak imigrasi melarangnya memasuki pesawat yang akan membawanya terbang ke Singapura dengan tujuan akhir Spanyol. Sebelumnya Kementerian Kehakiman Filipina telah mengeluarkan keputusan untuk mencegahnya meninggalkan Filipina, antara lain dengan alasan pengobatan di Filipina sudah cukup untuk menangani penyakitnya. Menteri Kehakiman, Leila de Lima, juga mengungkapkan kekhawatiran kalau Arroyo akan menuju ke negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Filipina. Keputusan cekal yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina ini sempat dibatalkan oleh Mahkamah Agung Filipina. Namun akhirnya pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Arroyo karena kasus dugaan kecurangan dalam Pemilu tahun 2007 lalu.
Berita Terkait
Tidak ada berita terkait tokoh ini.