Dato Sri Tahir
Informasi Umum
- Jabatan: Staff Ahli Ketua Umum Jenderal George Toisutta Pengurus Besar Persatuan Judo Indonesia (PJSI)
- Tempat & Tanggal Lahir: Surabaya, 26 Mei 1952
Karir
- 1. Dewan Pengawas University of California, Bakeley
- 2. Dewan Pengawas Universitas Pancasila
- 3. CEO Bank Mayapada
- 4. CEO PT Topas Multi Finance
- 5. CEO PT Zuruch Topas Life (Zurich Insurance Group)
- 6. CEO Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia
- 7. CEO Bali Regent Hotel
- 8. CEO Duty Free Shoppers Indonesia
- 9. CEO Mall Bali Galeria
- 10. Pemilik Lisensi Majalah Forbes Indonesia
Pendidikan
- 1. Pemegang saham pengendali Topas Tivi
- 2. CEO Guo Ji Ro Bao/Harian Berbahasa Tiongkok
- 3. CEO Tahir Faundation
- 4. Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
Detail Tokoh
Rabu, 17 September 2014, publik dikejutkan dengan pengangkatan Tahir –konglomerat kaya- sebagai penasehat Panglima TNI Moeldoko. Jaleswari Pramodhawardani, pengamat militer Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, menyesalkan pengangkatan Tohir. “Jadi harus dibedakan, penasehat atau penyandang dana. Kalau yang sekarang ini kan tidak benar,” tuturnya dalam wawancara dengan suatu majalah.Kedekatan Moeldoko dan Tahir dimulai dari tahun 2007, waktu itu, Tahir dan Moeldoko sama-sama di Persatuan Judo Seluruh Indonesia. Sewaktu Moeldoko menjabat sebagai Pangdam Siliwangi di tahun 2010, Tahir menyumbangkan Rp 2 miliar guna rehabilitasi Rumah Sakit Galunggung milik TNI di Sukabumi.Di Pangdam Sukabumi juga, Tahir memberikan Rp 2 miliar tambahan guna beasiswa kepada anak-anak prajurit TNI. Kedekatan Tahir dengan petinggi ini berlanjut tatkala Moeldoko menjabat sebagai Panglima TNI. Karena berbagai dana yang diberikan Tahir kepada TNI, Tahir diangkat menjadi anggota kehormatan Pepabri oleh Jenderal (Purnawirawan) Agum Gumelar. Kehidupan PribadiTahir, pemimpin dari Tahir Foundation adalah salah satu taipan di Indonesia. Ia mengawali usaha bidang perbankan, tekstil dan industri otomotif sejak awal tahun 1980-an. Tahir kemudian mendirikan Mayapada Group dalam tiga dekade terakhir. Konsorsium bisnisnya meliputi bidang perbankan, asuransi, kesehatan, ritel, real estate dan media.Salah satu bisnis Tahir di sektor perbankan dan menjadi unggulan dari Mayapada Group adalah PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk., atau lebih dikenal sebagai Bank Mayapada. Untuk menghidupi Bang Mayapada, tahir menggandeng pemegang saham dari investor asing Amerika Serikat dan Singapura. Saat ini, Bank Mayapada telah memiliki hampir dua ratus kantor cabang di seluruh Indonesia.Dalam Arsip Nasional Republik Rakyat Tiongkok, Tahir adalah salah satu dari 50 pengusaha Tionghoa paling sukses di luar negeri Tiongkok. Di tahun 2011, Tahir dianugerahi Ernst & Young Entrepreneur of the Year Award oleh pemerintah Tiongkok. Ia juga tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia oleh berbagai media, salahsatunya majalah Forbes.Ketika Agung Laksono menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Tahir tercantum sebagai Senior Advisor di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Oleh Agung Laksono, melalui Partai Golkar, Tahir sempat didorong untuk mendampingi Aburizal Bakrie di pemilu presiden 2014. Namun, upaya Agung kandas karena Tahir merasa dirinya bukanlah politikus.Tahir pernah menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERMIT) dan Ketua Umum Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT). Ia juga merupakan orang pertama di Asia yang menjabat sebagai anggota dewan pengawas di University of California Berkeley. Dalam bidang olahraga, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Eksekutif Asosiasi Tenis Meja Indonesia (PB PTMSI) dan Asosiasi Tenis Meja Asia Tenggara (SEATTA).Melalui Tahir Foundation, di tahun 2014, Tahir menghibahkan dana Rp. 8,5 miliar berbentuk Bus berjumlah lima unit kepada Pemda Jakarta. "Harganya Rp 3,5 miliar per unit," kata Tahir, Rabu pagi, 10 Desember 2014, setelah menyerahkan bus itu kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di silang barat Monas. Secara fisik, bentuk bus tidak jauh berbeda dengan lima bus buatan Tiongkok yang saat ini dimiliki PT Transjakarta. Hanya, daya tampung bus Tahir lebih besar, yaitu 80 orang. Sedangkan kapasitas bus Tiongkok hanya 60 orang. Harga bus Tiongkok pun lebih murah sekitar Rp 500 juta dibanding bus tingkat sumbangan Tahir.Tahir dikabarkan telah mendukung berbagai hal dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan reformasi hukum, serta menginvestasikan USD 200 juta kepada Bill and Melinda Gates Foundation untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.Tahir pernah dianugerahi gelar kehormatan "Dato 'Sri" dari Sultan Pahang Malaysia karena kontribusi Tahir dalam menyelesaikan “konflik” antar perusahaan di Malaysia. Tahir juga dekar dengan mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew (almarhum) di Singapura atas kontribusinya dalam bidang pendidikan. Belum lama ini Tahir memberikan bantuan langsung kepada para korban gempa Palu dengan membagikan makanan siap saji yang dibawanya seperti, mi instan dan air mineral.
Berita Terkait
Tidak ada berita terkait tokoh ini.