Makarim Wibisono

Duta Besar RI untuk PBB

Kota Mataram, 8 Mei 1947

  • Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI/Wakil Tetap Pemerintah RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Swiss (2004-sekarang)
  • Universitas Gadjah Mada
  • Gelar master di The Paul Nitze School di John Hopkins University Washington DC (1984)
  • Master sekaligus gelar doktor di Political Economy di Ohio State University, Columbus, Ohio (1987)

Makarim merupakan Duta Besar Republik Indonesia untuk PBB yang menjabat pada periode 2004 hingga 2007. Dia merupakan lulusan S1 Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada. Sebelum menjadi Duta Besar RI untuk PBB, Makarim juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Guatemala, Nikaragua, Jamaika, dan Bahama (1997-2001), Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri di Departemen Luar Negeri (2000-2002), serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (2002-2004). Dia pernah menjadi Deputi Wakil Tetap Permanent Mission of Indonesia di PBB New York di tahun 1994-1997 dan Ketua Grup 77 tahun 1998. Dia juga menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat President Economic and Social Council di PBB New York. Dia menjadi Ketua World Peace Assembly on Interreligious and Dialogue Among Civilizations di PBB tahun 2000, serta Ketua Tim Antiterorisme untuk APEC tahun 2003. Berkat pengalamannya di bidang ekonomi luar negeri, Makarim diangkat sebagai Dirjen Hubungan Ekonomi Luar Negeri saat Alwi Shihab menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. Ketika posisi menlu disandang Nur Hassan Wirayudha, terjadi perampingan organisasi Deplu yang akhirnya mengharuskan Mekarim memimpin Direktorat Asia Pasifik dan Afrika Deplu. Terpilihnya Makarim menjadi Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bukan urusan yang mudah. Menurut Eddi Hariyadhi, Wakil Duta Besar RI di PTRI Geneva, setelah disetujui pemerintah di Jakarta, nama Makarim diusung lewat lobi di kelompok negara Asia di PBB. Pada pertemuan kelompok yang berlangsung 18 November 2004 lalu , Makarim diajukan di tengah persaingan India, Pakistan, dan Jepang yang juga menginginkan posisi ketua Komisi HAM PBB untuk tahun 2005. Namun setelah melewati lobi intensif, justru ketiga negara itu ditambah China dan Korea Selatan yang memuluskan jalan Makarim memperebutkan posisi prestisius itu. Beberapa negara Asia serta kawasan dunia lain, akhirnya harus menerima kuatnya dukungan terhadap Makarim. Pada 17 Januari 2011, Makarim dipercaya menduduki kursi Direktur Eksekutif ASEAN Foundation. Diplomat senior ini menggantikan tugas Dr Filemon A Uriarte, Jr. Makarim akan bertugas untuk 3 tahun ke depan.

Berita Terkait
Tanggal Judul Media
30 June 2024 22:10:37 Gandeng Undip, KLHK Ingin Memperkuat Generasi Muda dalam Tata Kelola Karbon dan Kedaulatan Indonesia koran-jakarta.com 2024-06-30 22:10:37
30 June 2024 21:17:28 Waspada Pemanasan Global, KLHK Dorong Generasi Muda Berperan Atasi Perubahan Iklim okezone.com 2024-06-30 21:17:28
24 June 2022 11:27:32 Dinilai Kurang Mendalami Masalah HAM, Kadivkum Polri Gagal Seleksi Anggota Komnas HAM merdeka.com 2022-06-24 11:27:32
09 June 2022 11:18:29 Calon Komnas HAM tawarkan bentuk tim khusus tangani kasus HAM berat antaranews.com 2022-06-09 11:18:29
08 June 2022 17:19:34 Calon anggota ingin Komnas HAM suarakan kejahatan HAM antarnegara antaranews.com 2022-06-08 17:19:34
04 June 2022 08:03:35 KontraS Tolak Remigius Sigid Tri Hardjanto Jadi Calon Anggota Komnas HAM tempo.co 2022-06-04 08:03:35
04 June 2022 07:38:35 Ramai-Ramai Masuk Instansi Pemerintah, RI Mau Jadi Negara Polisi? tirto.id 2022-06-04 07:38:35
03 June 2022 23:27:34 Tim Pansel: Anggota Polri harus Nonaktif Bila Terpilih jadi Komisioner Komnas HAM merdeka.com 2022-06-03 23:27:34
03 June 2022 21:03:54 Polri Aktif Lolos Seleksi, Pansel Komnas HAM: Yang Mendebat Tak Lihat Aturan tempo.co 2022-06-03 21:03:54
03 June 2022 17:52:55 Irjen Remigius Lolos Seleksi Calon Anggota Komnas HAM, Ini Kata Polri vivanews.com 2022-06-03 17:52:55