AM Fatwa

Politikus; Tentara

Bone, Sulawesi Selatan, 12 Februari 1939

  • Ketua Badan Kehormatan DPD-RI ke-3 Masa jabatan 9 Oktober 2014 – 11 Oktober 2016
  • Anggota DPD-RI dari DKI Jakarta Masa jabatan 1 Oktober 2009 – 1 Oktober 2014
  • Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Kesejahteraan Rakyat Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 1 Oktober 2004
  • Akademi Angkatan Laut (1960)

Kapten KKO (Purn.) Andi Mappetahang Fatwa atau A. M. Fatwa (lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 12 Februari 1939 – meninggal di Jakarta, 14 Desember 2017 pada umur 78 tahun) adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta. Ia meninggal karena penyakit kanker hati pada tanggal 14 Desember 2017 pukul 06.00 WIB pagi di Rumah Sakit MMC, Jakarta. A.M. Fatwa lahir di Bone pada 12 Februari 1939 dari keluarga keturunan Kerajaan Bone. A.M. Fatwa menjadi aktivis di berbagai organisasi seperti Pelajar Islam Indonesia dan Muhammadiyah sejak usia 18 tahun. Ia juga aktif dari awal terbentuknya Keluarga Besar PII sebagai Penasihat dan kini Dewan Kehormatan. Demikian juga di KAHMI pernah jadi Wakil Ketua di awal terbentuknya, kemudian Dewan Penasihat. A.M. Fatwa menjalani pendidikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tahun 1960 merangkap Fak. Publisistik Univ. Ibnu Chaldun Jakarta. Ia lulus dengan predikat Sarjana Muda tahun 1963. Tahun 1961, ia terpilih sebagai Ketua Senat Seluruh Indonesia di Himpunan Mahasiswa Indonesia.[2] Ia pernah diangkat sebagai Staf Khusus Agama dan Politik Gubernur DKI Jakarta pada era Ali Sadikin (1970). Fatwa dipecat secara tidak hormat dari statusnya sebagai pegawai pemerintah DKI Jakarta pada tahun 1979 karena dituduh melanggar sumpah jabatan dan menghasut masyarakat untuk membenci pemerintah.[2] Fatwa turut menandatangani Petisi 50 sebagai bentuk protes terhadap Presiden Soeharto. Terakhir ia divonis lagi 18 tahun penjara, dari tuntutan seumur hidup, dijalani efektif 9 tahun (bebas bersyarat tahun 1993) karena kasus Lembaran Putih Peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984.

Berita Terkait
Tanggal Judul Media