Asvi Warman Adam

Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (1983-2016)

Lahir: Bukittinggi, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia, 8 Oktober 1954

  • Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (1983-2016)
  • Sarjana Penuh Sastra Prancis lulusan Universitas Indonesia (1978-1980)
  • Sarjana Muda Sastra Prancis lulusan Universitas Gadjah Mada (1974-1977)
  • Master Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales Paris (1984-1986)
  • Doktor Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales Paris (1986-1990)
  • Sarjana Penuh Sastra Prancis lulusan Universitas Indonesia (1978-1980)Sarjana Muda Sastra Prancis lulusan Universitas Gadjah Mada (1974-1977)Master Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales Paris (1984-1986)Doktor Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales Paris (1986-1990)

Asvi Warman Adam adalah Sejarawan senior Indonesia. Dia peneliti utama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).  Sebagai peneliti dan sejarawan, Asvi sudah menerbitkan beberapa buku yang cukup populer di kalangan publik terkait pelanggaran Hak Azasi Manusia di Indonesia. Asvi dikenal karena opini dan karya-karya yang berusaha melawan pemutarbalikan fakta yang dilakukan orde baru. Dalam Simposium Nasional "Membedah Tragedi 1965, pada Mei 2016,  Asvi termasuk orang yang menuntut Presiden Harus Minta Maaf atas Kasus Pasca-1965. Sebelumnya, November 2015, Asvi Warman Adam memberikan kesaksiannya di Pengadilan Rakyat Internasional kasus 1965 di Den Haag, Belanda. Dia dihadirkan sebagai saksi ahli untuk menjelaskan peristiwa kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada masa Orde Baru. Terkait dengan Pulau Buru, Asvi berpendapat: "Pulau Buru itu jelas pelanggaran HAM berat. Ada sekitar sepuluh ribu orang ditahan tanpa pengadilan. Pulau Buru persis seperti gulag di masa Stalin memerintah Uni Soviet.” Asvi merupakan seorang sarjana Sastra Prancis lulusan Universitas Indonesia, setelah sebelumnya menamatkan gelar sarjana muda pada bidang yang sama di Universitas Gadjah Mada. Tahun 1984, dia belajar di EHESS (École des Hautes Études en Sciences Sociales) Paris, hingga meraih gelar doktor pada tahun 1990.

Berita Terkait
Tanggal Judul Media
17 July 2022 10:33:34 Tuan MH Manullang Wartawan Pejuang yang Selayaknya Jadi Pahlawan Nasional tagar.id 2022-07-17 10:33:34
16 July 2022 14:03:49 Wartawan Pejuang Tuan MH Manullang, Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional rm.id 2022-07-16 14:03:49
30 June 2022 00:02:02 Cek Fakta: [SALAH] “Kadrun adalah sebutan PKI tahun 1960an pada umat Islam sebagai musuhnya.” kabartangsel.com 2022-06-30 00:02:02
02 June 2022 16:24:44 Nama JIS Diusulkan Ganti Jadi Stadion MH Thamrin, Apa Kata Pemprov DKI? detik.com 2022-06-02 16:24:44
01 June 2022 10:53:50 Sejarawan Usul Nama JIS Diganti Jadi Stadion MH Thamrin, Ini Alasannya detik.com 2022-06-01 10:53:50