Dipo Alam sempat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Sebelumnya ia adalah Deputi Menko Perekonomian yang bersinggungan dengan NGO internasional seperti World Bank,Development Bank, dan lain-lain. Ia juga mengabdi selama 25 tahun di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Dia lahir di Jakarta, tanggal 17 November 1949. Dia memperoleh pendidikan dengan baik. Ia merupakan Sarjana Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia tahun 1978. Gelar master dan doktoralnya didapat The George Washington University. Saat menjabat sebagai Setkab dia dipuji banyak pihak. Wajar jika lembaga yang dipimpinnya sempat mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penghargaan ini, menurut Badan Pemeriksa Keuangan diberikan karena selama empat tahun menjabat sebagai Sekretaris Kabinet jarang mendapatkan kritik dan kebijakan yang merugikan negara Karir politiknya sempat tercoreng pada akhir tahun 2013, ia disangkutpautkan dengan kasus suap di SKK Migas yang melibatkan Rudi Rubiandini. Namanya juga disebut-sebut terlibat dalam kasus impor daging sapi yang menyeret pejabat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Namun dia berhasil lolos dari tudingan miring itu. Pria yang khas dengan senyum-nya ini pun dinilai sebagai ‘lini penyerang’ istana. Dia akan menyerang balik siapapun yang menghina dan mengkritik pemerintahan SBY.  Tak segan dia pun menyinggung menteri-menteri yang tidak melakukan pembelaan dan loyal terhadap SBY.