Galaila Karen Agustiawan

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) (2009-2014)

Lahir: Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 19 Oktober 1958

  • Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero) (2006)
  • Direktur Hulu PT PERTAMINA (PERSERO) (2008-2009)
  • Direktur Utama PT Pertamina (Persero) (2009-2014)
  • Sarjana Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB)

Galaila Karen Agustiawan adalah direktur utama Pertamina yang menjabat pada periode 2009-2014. Pada tahun 2011, Forbes memasukkan dia sebagai yang pertama di dalam daftar Asia's 50 Power Businesswomen. Setelah mengundurkan diri dari PT Pertamina, Karen menjadi guru besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat. Karen mulai menapaki karirnya di sektor energi, khususnya bidang perminyakan, semenjak lulus dari Teknik Fisika ITB pada 1983 silam. Perjalanan karirnya dimulai dari perusahaan minyak Mobil Oil Indonesia hingga 1996 atau ketika perusahaan tersebut diakuisisi oleh Exxon Mobil. Bakat kepemimpinan dan pengalamannya di bidang migas mulai mendapat perhatian lebih sejak Desember 2006. Karen diangkat sebagai salah satu staf ahli oleh Ari H. Soemarno, tidak lain adalah Dirut Pertamina sendiri saat itu. Pada Maret 2008, ganti pemerintah Indonesia yang mengangkatnya sebagai Direktur Hulu, menggantikan Sukusen Soemarinda. Belum genap setahun menjabat sebagai Direktur Hulu, Karen telah mengampu amanat sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan Direktur Utama PT Pertamina. Berbagai pembaharuan dilakukan istri Heman Agustiawan ini bagi perusahaan minyak nasional Indonesia tersebut.  Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia pada 2025 nanti melalui program Energizing Asia. Satu dari 50 wanita pelaku bisnis terkuat se-Asia versi majalah Forbes ini kabarnya juga merintis upaya kerja sama dengan PT PLN untuk pemakaian bio-etanol sebagai pengganti solar. Pada 6 Maret 2013, Karen secara resmi menerima surat keputusan perpanjangan masa jabatan sebagai Dirut PT Pertamina (Persero) yang dimulai sejak 5 Maret 2013 sampai dengan diangkatnya dirut definitif. Pada 24 September 2018, Kejaksaan Agung resmi menahan Karen. Dia ditahan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi investasi Pertamina di Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia tahun 2009.

Berita Terkait
Tanggal Judul Media