Eka Tjipta Widjaja yang memiliki nama mandarin Oei Ek Tjong merupakan Pendiri Sinar Mas Group. Dia juga salah satu konglomerat terbesar pada masa Orde Baru. Dia pindah ke Indonesia ketika berusia 9 tahun dan diketahui hanya lulus dari sebuah sekolah dasar di Makassar.Setelah menyelesaikan sekolah dasarnya, dia tak bisa melanjutkan studinya karena masalah ekonomi. Kemudian, pria yang lahir di Cina ini memulai menjual biskuit pada usia 17 tahun. Namun, bisnisnya tersebut tak bertahan lama karena adanya pajak yang besar saat Jepang menjajah Indonesia. Tak hanya pernah mempunyai bisnis biskuit, di usia 37 tahun, Eka Tjipta pindah ke Surabaya, Jawa Timur dan memiliki kebun kopi dan kebun karet di Jember yang merupakan hasil dari kerja kerasnya. Pada 1969, dia berhasil mendirikan pabrik minyak kelapa bernama CV Bintang Manado Oil Limited (Bimoli).Pada 1976, dia mendirikan Tjiwi Kimia yaitu perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia. Kemudian pada 1980-1981, dia membeli sebidang perkebunan kelapa sawit seluas 10 ribu hektar, mesin serta pabrik berkapasitas 60 ribu ton serta perkebunan dan pabrik teh seluas 1.000 hektar berkapasitas 20 ribu ton di Riau. Satu tahun kemudian, Eka Tjipta membeli Bank Internasional Indonesia (BII) dan berkembang pesat hingga dia juga mampu melebarkan sayap bisnisnya di bidang real estate.Selain sukses menapaki bisnisnya, Eka Tjipta juga menerima gelar Doktor Kehormatan dalam bidang Ekonomi dari Pittsburg State University, Amerika Serikat. Puncaknya, pada 2006 namanya masuk daftar orang terkaya di Indonesia di majalah bisnis dunia, Forbes. Menurut majalah tersebut, pada tahun 2013 namanya menduduki peringkat ke-2 sebagai orang terkaya di Indonesia.Namun, pada Januari 2019, Pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja ini wafat di usia ke 98 tahun.