Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali, Yogyakarta
SKWL Nusantara Gelar Pentas Wayang 24 Jam Sambut Hari Wayang di Boyolali
Espos.id
Jenis Media: Solopos
Esposin, BOYOLALI — Sanggar Sedulur Keluarga Wartoyo Langgeng (SKWL) Nusantara bakal menggelar pertunjukan wayang kulit selama 24 jam nonstop di Desa Bulu, Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, pada Jumat (8/11/2025).
Pendiri SKWL sekaligus dalang, Ki Gondo Wartoyo, mengatakan acara ini bertujuan memberi panggung seluas-luasnya bagi para seniman dalang dari berbagai kalangan.
“Jadi kita menyiapkan panggung, memberi kesempatan kepada seniman-seniman dalang. Baik itu pemula, sudah senior, atau dalang laris, silakan. Kan jarang ada yang mengadakan kegiatan kayak ini,” katanya ketika ditemui di sanggarnya, Selasa (4/11/2025).
Wartoyo menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bukan berbentuk festival atau lomba, melainkan wadah pertemuan para dalang dari berbagai daerah.
27 Dalang dari Berbagai Daerah Siap Tampil
Total terdapat 27 dalang yang telah mendaftar untuk berpartisipasi. Mereka berasal dari Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, dan mayoritas dari Jawa Tengah.
Setiap dalang akan diberi kesempatan tampil maksimal 45 menit dan bebas memilih lakon yang akan dibawakan. Pihak penyelenggara menyiapkan seluruh kebutuhan pementasan, mulai dari panggung, sound system, pengrawit (penabuh gamelan), pesinden, hingga wayang.
“Pesertanya sangat beragam. Ada yang paling kecil masih kelas 2 SD, ada juga yang senior usia 60 sampai 70 tahun. Bahkan ada yang usia 65 baru belajar dalang dan ikut mendaftar,” jelasnya.
Sebelum pementasan utama, SKWL juga mengadakan lomba mewarnai wayang untuk anak-anak pada Kamis (7/11/2025) yang diperkirakan diikuti 200–300 peserta.
“Ini juga untuk edukasi ke anak-anak kecil, biar paham tentang wayang. Oh, ini tokoh Punakawan, ini Pandawa, ini Kurawa. Biar mereka tahu,” katanya.
Kirab Budaya dan Pameran Wayang Lengkapi Acara
Pagelaran wayang 24 jam akan dimulai Jumat pukul 09.00 WIB. Malam harinya, pukul 20.00 WIB, akan digelar kirab budaya serta pameran wayang, mulai dari wayang klasik hingga karya kreasi baru.
Wartoyo menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah menumbuhkan semangat generasi muda, terutama dalang-dalang pemula, agar berani tampil di hadapan penonton.
Menurutnya, promosi wayang di kalangan Generasi Z tidak mudah, sehingga diperlukan strategi khusus. Salah satunya melalui media sosial.
“Tantangannya luar biasa. Makanya kita-kita ini bagaimana caranya menarik anak-anak sekarang. Kami di sanggar sudah mulai lewat media sosial, bikin film wayang, dan sering bagi-bagi hadiah wayang di live TikTok,” ungkapnya.
Wartoyo berharap kegiatan ini dapat menjaga kelestarian wayang dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kesenian tradisional yang telah diakui UNESCO tersebut.
“Harapan kita yang paling penting juga ada perhatian khusus dari pemerintah tentang bagaimana cara melanggengkan wayang untuk generasi sekarang, agar mereka senang dan cinta terhadap wayang kulit,” katanya.
Sentimen: neutral (0%)