Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Setop Bakar Sampah, Jaga Udara Tetap Bersih
Espos.id
Jenis Media: Eco
GenDarling – Kebiasaan membakar sampah masih sering ditemui di lingkungan sekitar, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Banyak orang beranggapan bahwa membakar sampah adalah cara paling cepat dan mudah untuk menghilangkan tumpukan limbah rumah tangga.
Padahal, di balik kemudahan tersebut, aktivitas ini menyimpan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Sudah saatnya kita semua menghentikan kebiasaan membakar sampah demi menjaga udara tetap bersih dan sehat.
Asap hasil pembakaran sampah mengandung berbagai zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO), dioksin, dan partikel halus (PM2.5) yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Dalam jangka panjang, paparan zat-zat beracun ini bisa memicu penyakit serius seperti asma, bronkitis, hingga kanker paru-paru.
Tidak hanya manusia yang terdampak, hewan dan tumbuhan di sekitar juga ikut merasakan efek buruk dari polusi udara yang dihasilkan. Bayangkan, udara yang seharusnya segar untuk dihirup malah tercemar oleh asap hitam beracun hasil pembakaran.
Selain berbahaya bagi kesehatan, membakar sampah juga memperparah pemanasan global. Gas-gas hasil pembakaran, seperti karbon dioksida (CO₂) dan metana (CH₄), termasuk gas rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu bumi.
Jika kebiasaan ini terus dilakukan, lapisan atmosfer akan semakin rusak dan cuaca menjadi tidak menentu. Musim kemarau bisa menjadi lebih panjang, sementara curah hujan dapat meningkat secara ekstrem.
Padahal, ada banyak cara yang lebih ramah lingkungan untuk mengelola sampah. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya — organik dan anorganik.
Sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan kulit buah bisa diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan botol kaca bisa dikumpulkan untuk didaur ulang. Dengan kebiasaan kecil ini, volume sampah yang menumpuk akan berkurang tanpa harus dibakar.
Pemerintah pun telah mengeluarkan berbagai aturan untuk melarang pembakaran sampah terbuka, namun kesadaran masyarakat masih menjadi kunci utama. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan warga untuk terus mengedukasi pentingnya menjaga udara tetap bersih. Mengadakan sosialisasi, membuat bank sampah, dan memberikan penghargaan bagi warga yang peduli lingkungan bisa menjadi langkah nyata.
Menjaga udara bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga kewajiban kita semua. Mulailah dari diri sendiri dengan tidak membakar sampah, mengelola limbah rumah tangga dengan bijak, dan menularkan kebiasaan baik ini kepada orang lain.
Udara bersih adalah hak semua makhluk hidup — dan langkah kecil dari kita hari ini akan menjadi investasi besar bagi bumi di masa depan. Mari bersama hentikan kebiasaan membakar sampah dan ciptakan lingkungan yang sehat serta nyaman untuk generasi mendatang.
Tulisan ini bagian dari program Gen-Darling Movement hasil kolaborasi antara Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) dengan Solopos Media Group (SMG). Tulisan ini karya Sasmita, Prodi Aqidah dan filsafat islam , Universitas Negeri Raden Mas said Surakarta.
Sentimen: neutral (0%)