Sentimen
Undefined (0%)
6 Okt 2025 : 19.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Coffee Shop di Solo Kini Jadi Pilihan Nongkrong dan Kerja

6 Okt 2025 : 19.05 Views 21

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Coffee Shop di Solo Kini Jadi Pilihan Nongkrong dan Kerja

Esposin, SOLOCoffee shop atau kedai kopi kian menjamur di Kota Solo. Tempat ini kini tidak hanya menjadi ruang untuk bersosialisasi, tetapi juga bertransformasi sebagai tempat bekerja yang nyaman.

Bagi sebagian warga Solo, coffee shop telah menjelma menjadi ruang kerja alternatif yang estetik dan inspiratif. Beberapa orang juga memilih kedai kopi sebagai tempat melepas lelah usai berolahraga di pagi atau sore hari.

Salah satunya adalah Kasim, 20, warga Pajang, yang baru saja menyelesaikan aktivitas lari paginya pada Senin (6/10/2025). Baginya, menikmati kopi setelah berlari memberi manfaat tersendiri.

“Rute larinya biasanya macam-macam, tapi memang paling sering lewat Laweyan. Jadi sekalian bisa minum kopi setelah olahraga. Rasanya segar dan enggak begitu capek kalau langsung lanjut kerja,” ujarnya.

Kasim mengakui jumlah coffee shop di Kota Solo terus bertambah, terutama di wilayah Laweyan. Meski begitu, harga yang ditawarkan relatif seragam.

“Rata-rata harganya Rp25.000 sampai Rp40.000. Yang membedakan biasanya tempatnya—ada yang cocok buat kerja, ada juga yang lebih santai. Tapi memang pertumbuhannya paling pesat di sekitar Laweyan,” tambahnya.

Berbeda dengan Kasim, Cyntia, 24, memilih bekerja di salah satu coffee shop di kawasan Keprabon. Ia mengaku hampir setiap hari bekerja dari kedai kopi yang sama.

“Kalau pagi sampai sore, bisa dipastikan banyak yang buka laptop. Ada yang kerja remote, meeting daring, bahkan ngedit video. Daripada di rumah yang kadang bising dan bikin ngantuk, di sini lebih fokus. Bisa sekalian ngopi atau ngobrol buat refreshing,” jelasnya.

Cyntia yang bekerja sebagai desainer lepas menyadari bahwa bekerja di coffee shop setiap hari memang bukan pilihan yang murah. Namun menurutnya, itu masih lebih hemat dan nyaman dibanding menyewa ruang kerja.

“Kalau malam, biasanya ramai anak muda. Ada yang nugas, ada juga yang sekadar nongkrong sambil bahas film atau musik. Memang enggak murah, tapi lebih nyaman dibanding di rumah atau sewa coworking space,” katanya.

Dengan semakin banyaknya coffee shop yang hadir bukan hanya sebagai tempat jualan kopi. Tetapi juga ruang produktivitas dan pertemanan. Kota Solo tampaknya tengah menyeduh masa depan gaya hidup urban dengan cita rasa lokal.

Sentimen: neutral (0%)