Sentimen
Undefined (0%)
6 Okt 2025 : 08.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sidoarjo

Tak Ingin Tragedi Ponpes Ambruk Terulang, Ini Instruksi Presiden Prabowo

6 Okt 2025 : 08.49 Views 35

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Tak Ingin Tragedi Ponpes Ambruk Terulang, Ini Instruksi Presiden Prabowo

Esposin, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terkait insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan korban jiwa. 

Terkait hal itu, Presiden memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk memeriksa struktur dan kekuatan bangunan di pondok-pondok pesantren agar kejadian tersebut tidak terulang.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya saat dihubungi di Jakarta, Minggu (5/10/2025) malam, menjelaskan perintah itu diberikan secara langsung oleh Presiden Prabowo kepada Menko Muhaimin dalam rapat terbatas yang digelar di kediaman pribadi Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu malam.

"Presiden memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar beserta jajaran kementeriannya untuk memeriksa sekaligus memperbaiki pondok pesantren resmi yang perlu dicek kekuatan struktur bangunannya, serta memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik pondok untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya," kata Seskab Teddy menyampaikan kembali isi perintah Presiden Prabowo, seperti dilansir Antara

Diberitakan, bangunan musala di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) pekan lalu menyebabkan ratusan santri yang melaksanakan salat berjemaah terjebak di bawah puing-puing bangunan. Insiden itu berlangsung di tengah renovasi bangunan musala di lantai tiga.

Atensi Khusus Presiden

Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan insiden ambruknya bangunan musala di Ponpes Al Khoziny telah menjadi atensi khusus Presiden Prabowo.

"Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian," kata Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

Pras kemudian menyampaikan Presiden Prabowo juga memerintahkan evaluasi seluruh bangunan pesantren, terutama dari segi keamanan dan keselamatannya.

"Evaluasi ke depan semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok (pesantren) masing-masing," sambung Prasetyo Hadi.

Sementara itu, sebanyak 400 lebih petugas pencarian dan penyelamatan (SAR) terus menjalankan evakuasi korban di Ponpes Al Khoziny, tetapi proses itu tidak mudah mengingat puing-puing berukuran besar yang rentan ambruk dan dapat menimpa korban-korban selamat yang masih terjebak.

Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Budi Irawan menyatakan hingga Minggu 5 Oktober 2025, jumlah korban meninggal dunia mencapai 36 orang. Budi memperkirakan masih ada 27 santri yang terjebak di bawah puing-puing bangunan mushala.

Sentimen: neutral (0%)