Sentimen
Undefined (0%)
1 Okt 2025 : 17.09
Informasi Tambahan

Kasus: teror, Teroris

Partai Terkait

Radikalisasi Anak Lewat Game Online: BNPT Ingatkan Orang Tua Waspada

1 Okt 2025 : 17.09 Views 50

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Radikalisasi Anak Lewat Game Online: BNPT Ingatkan Orang Tua Waspada

Esposin, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai radikalisasi yang kini menyusup melalui dunia game online.

Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, mengatakan fenomena ini semakin mengkhawatirkan karena menyasar anak-anak dan remaja, kelompok usia paling rentan terhadap paparan ideologi ekstrem.

"Sedikitnya 13 anak dari berbagai daerah di Indonesia telah terhubung melalui permainan daring Roblox, yang kemudian menjadi pintu masuk bagi jaringan simpatisan teroris," ucap Komjen Pol. Eddy, saat mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Kementerian dan Lembaga Dalam Rangka Membahas Upaya Pencegahan Radikalisasi di Dunia Maya di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Dari ruang permainan itu, lanjut dia, interaksi bergeser ke platform komunikasi tertutup seperti Telegram dan WhatsApp, tempat proses indoktrinasi lebih intens berlangsung.

Ia menilai hal tersebut merupakan pola rekrutmen baru, di mana anak-anak tidak lagi hanya menjadi target propaganda di media sosial, tetapi juga dalam gim daring yang mereka mainkan sehari-hari. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi semua pihak.

Fenomena Radikalisasi Anak di Dunia Global

Eddy mengungkapkan fenomena serupa terjadi di berbagai negara. Pada 2024, seorang remaja 16 tahun di Singapura ditangkap karena membuat simulasi zona militer Afghanistan di Roblox. Permainan itu menarik banyak pengikut sebelum kemudian dipindahkan ke grup tertutup untuk penyebaran ideologi radikal.

Di Amerika Serikat dan Jerman, game online juga digunakan untuk mengangkat isu kebencian, termasuk narasi Nazi, guna melawan pemerintah dan aparat.

Dia menekankan, pola ini selaras dengan peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa ancaman terorisme global kini semakin adaptif.

"Meski pengaruh Al-Qaeda dan ISIS di Asia Tenggara menurun, faktor lokal seperti ketidakadilan sosial dan isu politik tetap memicu kerentanan radikalisasi," tuturnya.

Selain itu, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membuat konten propaganda memperparah situasi. Konten buatan mesin yang sulit dibedakan dari asli berpotensi menyesatkan, terutama bila terus diulang dan dianggap sebagai kebenaran.

BNPT mendorong koordinasi lintas kementerian/lembaga untuk memperkuat literasi digital, meningkatkan pengawasan ruang siber, serta memberikan perlindungan khusus bagi anak-anak dan remaja.

“Kita semua, terutama para orang tua, harus mewaspadai ruang baru radikalisasi ini. Jangan sampai anak-anak kita justru belajar kebencian lewat permainan,” ungkap Eddy.

Peran Sinergi Lintas Lembaga dalam Pencegahan

Direktur Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Densus 88 Antiteror Polri, Brigadir Jenderal Polisi Arif Makhfudiharto, menyambut baik inisiatif BNPT untuk memperkuat sinergi antar-kementerian/lembaga dalam menghadapi ancaman radikalisasi di dunia maya.

“Kolaborasi adalah kunci agar upaya pencegahan dan mitigasi radikalisasi di ruang digital bisa berjalan lebih efektif,” ucap Brigjen Pol. Arif.

Ia menambahkan, ancaman radikalisasi di dunia maya kini sudah menjadi persoalan global. Pergeseran signifikan terjadi dalam pola perekrutan, penyebaran ideologi, hingga tahapan aksi terorisme.

Transformasi Perekrutan Terorisme ke Dunia Digital

Menurutnya, transformasi itu terlihat jelas dalam proses tahapan pelaku teror. Jika sebelumnya perekrutan dimulai dari tatap muka melalui penyebaran ideologi, baiat, pelatihan, hingga eksekusi, kini seluruh proses itu dapat dilakukan secara daring.

Bahkan baiat dan latihan persiapan (idad) telah berpindah ke ruang digital. Situasi ini semakin berbahaya karena menyasar kelompok rentan, terutama anak-anak dan remaja.

“Ketika seorang anak memiliki permasalahan pribadi, mereka bisa lebih mudah terjerumus dalam jejaring radikal melalui dunia maya. Ini masalah serius yang perlu kita tangani bersama,” ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)