Sentimen
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Persita Tangerang, PSIS Semarang
Kab/Kota: Bogor, Demak, Jepara, Kartini, Semarang, Tangerang
Partai Terkait
Panser Biru Bantah Serang Bus Suporter Persita Tangerang di Semarang
Espos.id
Jenis Media: Jateng
Esposin, SEMARANG – Ketua Umum Panser Biru, Kepareng alias Wareng, membantah bahwa kelompoknya maupun kelompok suporter resmi PSIS lainnya, yakni Snex, terlibat dalam insiden penyerangan bus suporter Persita Tangerang di jalan pantura Semarang-Demak, Minggu (21/9/2025).
Wareng menegaskan, pelaku penyerangan bukan anggota kelompok suporter resmi PSIS Semarang dan mayoritas merupakan pelajar serta mahasiswa.
"Mereka suporter umum, mayoritas anak sekolah dan mahasiswa. Mereka juga tidak memiliki KTA [kartu tanda anggota Panser Biru]," kilah Wareng, Selasa (23/9/2025).
Dugaan Motif Penyerangan
Wareng menduga aksi penyerangan dilatarbelakangi dendam lama karena musim lalu dua bus suporter PSIS dirusak di Bogor saat bertandang ke markas Persita Tangerang.
"Katanya dendam karena kemarin di Bogor itu mereka dilempari. Musim kemarin ada insiden, dua bus suporter PSIS Semarang dihancurkan di Bogor,” ungkap Wareng.
Meski Panser Biru tidak terlibat dalam penyerangan, Wareng menyatakan kelompoknya tetap mendampingi 35 orang yang sempat ditahan di Mapolrestabes Semarang.
Dampak Insiden dan Tindakan Polisi
Sebelumnya, bus yang ditumpangi rombongan suporter Persita Tangerang diserang saat pulang menyaksikan timnya berlaga melawan Persijap Jepara dalam lanjutan Liga 1 2025/2026 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara. Insiden ini menyebabkan kerugian sekitar Rp6 juta akibat kaca bus yang pecah. Panser Biru pun memberikan bantuan Rp1,5 juta kepada sopir dan kenek bus yang tidak memiliki biaya perjalanan pulang.
Selain kerugian materi, seorang suporter Persita mengalami luka akibat pecahan kaca dan membutuhkan 20 jahitan.
“Kami jelas menyayangkan peristiwa itu. Apalagi, rombongan suporter Persita melintas di Semarang tanpa ada koordinasi dengan DPP Panser Biru,” terang Wareng.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, membenarkan pihaknya sempat mengamankan 35 orang dalam insiden tersebut, meski semua telah dipulangkan setelah pemeriksaan.
“Kami masih kumpulkan alat bukti. Namun semuanya sudah kami pulangkan,” tandas AKBP Andika.
Sentimen: neutral (0%)