Esposin, JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri bergerak berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan di lapangan saat ditanya mengenai andil Riza Chalid dalam kericuhan aksi massa, yang di antaranya terjadi pembakaran dan penjarahan.

"Ya tentunya Polri akan bergerak sesuai dengan bukti-bukti di lapangan. Kita akan menarik [kesimpulan] dari fakta yang kita dapat, akan kita cari baik pelaku di lapangan, aktornya, siapa yang membiayai, semua akan kita cari tahu," ujar Listyo saat ditemui wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Kapolri juga menyebut bahwa sejumlah orang yang dicurigai sebagai perusuh telah ditangkap oleh kepolisian. Namun, jumlah resmi pelaku yang diamankan masih didata.

"Sudah lumayan banyak [yang ditangkap], tetapi belum kami himpun. Ada beberapa yang sudah ditangkap, namun karena masih terus bertambah, nanti akan kami informasikan secara resmi," tambah Listyo Sigit.

Di lokasi yang sama, Presiden Prabowo Subianto menilai kericuhan yang ditandai dengan pembakaran dan penjarahan sebagai aksi terencana. Presiden menekankan adanya kelompok yang menggerakkan aksi-aksi tersebut.

"Ada sekelompok orang ini yang agaknya, yang kita lihat ini terencana. Ini datang ke suatu tempat bukan berasal dari situ mau membakar, merusak, dan menciptakan amarah rakyat, menyerang ya. Jadi ini keprihatinan saya, tetapi tidak ada masalah. Kita akan tegas. Saya dipilih oleh rakyat, saya punya mandat dari rakyat, saya disumpah menjalankan Undang-Undang Dasar, dan akan saya jalankan," kata Presiden Prabowo.

Presiden juga menyoroti aksi massa di Makassar, yang membakar gedung DPRD, bukan sebagai bentuk penyampaian aspirasi yang dilindungi undang-undang, melainkan sebagai tindakan makar.

"Inget di Sulawesi Selatan, empat ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik korban, gedung DPRD dibakar. Ini tindakan-tindakan makar. Ini bukan penyampaian aspirasi ya. Jadi, semua aparat negara akan selidiki siapa bertanggung jawab. Saya menduga kita sudah ada indikasi, dan kita tidak akan ragu. Saya tidak akan ragu-ragu membela rakyat. Saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun akan saya hadapi atas nama rakyat," tegas Presiden Prabowo.

Beberapa menteri dan anggota Kabinet Merah Putih pada Senin kompak mengunggah surat terbuka kepada Presiden. Dalam surat itu, mereka menyampaikan keheranan atas serangan kepada Presiden Prabowo, yang tegas melawan mafia-mafia, termasuk menyebut nama Riza Chalid sebagai salah satu mafia yang menjadi sorotan.

Riza Chalid adalah pengusaha Indonesia yang dikenal di sektor energi dan kini menjadi sorotan publik karena kasus korupsi besar di Pertamina. Pemerintah juga sedang menindaklanjuti statusnya sebagai buronan internasional.