Esposin, SOLO — Sri Kayu Furni Fest 2025 bakal digelar untuk kali pertama di Sentra IKM Mebel Sri Kayu, Jl Ahmad Yani, Gilingan, Banjarsari, Kota Solo, Kamis-Sabtu (28-30/8/2025). 

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo, Agung Riyadi, mengatakan acara ini bertujuan memperkenalkan Sentra IKM Mebel Sri Kayu sebagai pusat industri kreatif mebel di Kota Solo.

Ia mengatakan festival ini dirancang sebagai ruang kreatif bagi seluruh pegiat industri perkayuan dan mebel. Menurutnya, fasilitas yang telah dibangun megah oleh Pemerintah Kota Solo ini diharapkan dapat menjadi magnet bagi industri kreatif mebel.

"Intinya adalah untuk mengenalkan Sentra IKM Mebel Sri Kayu sebagai pusat industri kreatif mebel di Solo. Pemerintah Kota Solo ingin bangunan ini bisa menjadi magnetnya industri kreatif mebel Sri Kayu," katanya ketika dihubungi Espos, Kamis (21/8/2025).

Agung menjelaskan festival ini juga bertujuan untuk mengangkat kembali sejarah panjang Kota Solo sebagai pusat industri mebel. Dengan adanya acara ini, ia ingin fasilitas seperti working space, mesin-mesin produksi, dan ruang pamer di Gedung Sri Kayu dapat lebih dikenal dan dimanfaatkan masyarakat luas, baik dari kalangan akademisi, komunitas, maupun pelaku industri.

Ia melanjutkan Sri Kayu Furni Fest 2025 akan menampilkan pameran produk furnitur dari para pengusaha kayu di wilayah Soloraya. Selain pameran utama, acara ini juga akan diramaikan dengan bazar kuliner dan UMKM.

"Saat ini di lantai II Sri Kayu juga sudah ada tempat pamer produk-produk furnitur, mungkin masih belum familier. Makanya kami adakan event seperti ini untuk mengenalkan agar lebih bisa dikenal seluruh warga," tambahnya.

Festival ini terbuka untuk umum dan menyajikan berbagai kegiatan menarik untuk semua kalangan seperti Pameran & Furni Edu Visit, Workshop Content Creator (untuk umum), Lomba Mewarnai (untuk siswa SD kelas I-III), Lomba Konten, Pentas Seni Pelajar, Live Music, hingga Night at Sri Kayu Challenge

Acara ini akan semakin meriah dengan penampilan spesial dari Koesplus Mania "Kidung Riang" dan Rock’n Kayu "The Flash". Agung berharap festival ini dapat mengoptimalkan fasilitas yang ada sekaligus memperkuat branding Kota Solo, bukan hanya sebagai kota budaya tapi juga kota mabel.

Ia menargetkan kunjungan sebanyak-banyaknya selama tiga hari penyelenggaraan festival. "Harapannya, Sri Kayu ini dapat dimanfaatkan baik secara lokal, nasional, maupun internasional," tuturnya.