Telan Dana Rp884 Juta, TMMD Bikin Bagus Jalan dan Jembatan Desa Boto Wonogiri
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, WONOGIRI – Program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD Tahap III 2025 telah selesai dijalankan dengan membangun jalan dan jembatan di Desa Boto, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Kamis (21/8/2025).
Selesainya program ini ditandai dengan upacara penutupan yang diikuti Forkopimda dan warga desa di Lapangan Desa Boto. Dandim 0728/Wonogiri, Letkol Inf Edi Ristriyono, mengatakan setelah menjalani program selama 30 hari, anggota Kodim 0728/Wonogiri dan warga Desa Boto telah berhasil membangun rabat beton jalan desa sepanjang 955 meter dan jembatan sepanjang 5,8 meter dan tinggi 5 meter.
Setelah diresmikan, Dandim Edi dan warga memberikan nama jembatan yang baru dibangun itu Jembatan Diponegoro. Pembangunan jalan dan jembatan itu menelan anggaran Rp884 juta. Anggaran itu bersumber dari APBD Provinsi Jateng senilai Rp169 juta dan APBD Wonogiri Rp675 juta.
Dandim berharap dengan selesainya pembangunan jembatan dan jalan penghubung antardusun melalui program TMMD di Desa Boto, Wonogiri, tersebut, akses menuju objek vital bisa ditempuh lebih cepat dan aman sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kegiatan ini mampu meningkatkan semangat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan di daerah, seperti membuka akses jalan dusun maupun desa yang tadinya terisolasi sehingga menjadi terbuka,” kata Dandim kepada wartawan, Kamis.
Letkol Edi memastikan program TMMD ketiga tahun ini selesai tepat waktu dengan hasil yang berkualitas. Program TMMD memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan desa. Program ini juga wujud kerja sama TNI bersama instansi pemerintah dengan melibatkan komponen masyarakat.
Sebelumnya, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyampaikan program itu merupakan kelanjutan pembangunan di desa oleh TNI, Pemkab Wonogiri, dan instansi terkait lainnya. Sebelum, tahun ini TMMD dilaksanakan di Eromoko dan Jatipurno.
Pemerintah daerah, kata Setyo, berupaya untuk selalu hadir di setiap wilayah yang memiliki program peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan melalui berbagai program, termasuk melalui Program TMMD Sengkuyung.
“Inilah bentuk percepatan pembangunan yang mempersatukan segenap elemen pemerintah dan masyarakat untuk membangun desa secara komprehensif dan menyeluruh, sekaligus untuk terus menjaga rasa persatuan, kesatuan, dan semangat kerukunan dan bergotong royong dalam masyarakat,” kata Setyo.
Menurutnya, model pembangunan yang melibatkan segenap elemen masyarakat menjadi usaha bersama untuk menggalang kekuatan untuk memajukan wilayah. Kontribusi dari pembangunan di setiap wilayah akan menjadi sinergi dalam kerja besar untuk mewujudkan visi Kabupaten Wonogiri lima tahun ke depan yaitu menjadi masyarakat yang berdaya saing, maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Sentimen: neutral (0%)