Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Katolik
Kab/Kota: Tel Aviv, Yerusalem
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Israel Mulai Kuasai Gaza dengan Memanggil Pasukan Cadangan
Espos.id
Jenis Media: Dunia

Esposin, GAZA — Israel memulai operasi militer untuk merebut Gaza dan memanggil puluhan ribu pasukan cadangan, di tengah pertimbangan proposal gencatan senjata baru.
“Kami telah memulai operasi pendahuluan dan tahap pertama serangan ke Gaza. Saat ini pasukan IDF sudah menguasai wilayah pinggiran Gaza,” kata Juru Bicara Militer Israel Brigadir Jenderal Effie Defrin dikutip dari Reuters, Kamis (21/8/2025).
Seorang pejabat militer menyebut pasukan cadangan baru akan bertugas pada September, memberi waktu bagi mediator untuk menjembatani kesenjangan antara Hamas dan Israel terkait syarat gencatan senjata.
Namun, usai bentrokan dengan pejuang Hamas pada Rabu (20/8/2025), kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan percepatan rencana untuk merebut basis Hamas dan mengalahkan kelompok yang memicu konflik melalui serangan pada Oktober 2023.
Langkah tersebut menandakan Israel tetap melanjutkan strateginya menguasai kota terbesar di Gaza meski menuai kritik internasional, di tengah kekhawatiran akan bertambahnya pengungsian warga Palestina. Defrin menegaskan Hamas kini hanyalah kekuatan gerilya yang “lemah dan terpukul.”
Dia mengatakan Israel akan memperdalam serangan ke Gaza City yang disebutnya sebagai pusat politik dan militer kelompok tersebut.
Hamas melalui Telegram menuduh Netanyahu menghalangi tercapainya kesepakatan gencatan senjata 60 hari yang digagas mediator Arab. “Pengabaian Netanyahu atas usulan mediator membuktikan dialah penghalang sebenarnya dari setiap kesepakatan,” ujar Hamas.
Kabinet keamanan Israel yang dipimpin Netanyahu bulan ini menyetujui rencana perluasan kampanye militer untuk merebut Gaza City. Israel saat ini menguasai sekitar 75% Jalur Gaza.
Meski sejumlah sekutu dekat mendesak agar mempertimbangkan gencatan senjata, Netanyahu ditekan anggota koalisi sayap kanan untuk melanjutkan perang dan bahkan mendorong aneksasi wilayah Palestina. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich pada Rabu mengumumkan persetujuan akhir rencana pembangunan permukiman di Tepi Barat yang banyak dikecam karena dianggap menghapus prospek negara Palestina.
Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerang komunitas Israel di dekat perbatasan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang, termasuk anak-anak. Menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 62.000 warga Palestina tewas sejak perang berlangsung, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Israel menolak menghentikan perang sebelum Hamas melucuti senjata. Namun, jajak pendapat menunjukkan mayoritas publik Israel mendukung penghentian perang jika pembebasan sandera bisa dijamin.
Akhir pekan lalu, ribuan orang berunjuk rasa di Tel Aviv mendesak pemerintah segera mencapai kesepakatan. Sementara itu, survei Reuters/Ipsos terbaru di AS menunjukkan 58% responden mendukung agar seluruh anggota PBB mengakui Palestina sebagai negara.
Sebelumnya, pada Rabu, militer Israel melaporkan bentrokan dengan lebih dari 15 militan Hamas yang muncul dari terowongan dekat Khan Younis, menembaki pasukan dengan senjata api dan rudal antitank. Seorang tentara Israel luka parah, sementara dua lainnya luka ringan.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengklaim melakukan serangan jarak dekat dan menyebut salah satu pejuangnya meledakkan diri di antara tentara Israel. Kampanye militer Israel telah menyebabkan kehancuran luas di Jalur Gaza yang dihuni 2,3 juta penduduk sebelum perang.
Banyak rumah, sekolah, hingga masjid hancur. Israel menuduh Hamas beroperasi dari infrastruktur sipil, tuduhan yang dibantah Hamas. Otoritas Israel mengatakan akan mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Gaza City sebelum melancarkan serangan besar.
Patriark Latin Yerusalem bahkan melaporkan sejumlah lingkungan dekat Gereja Katolik satu-satunya di Gaza City sudah mulai menerima pemberitahuan evakuasi.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Israel Mulai Kuasai Gaza City dengan Memanggil Pasukan Cadangan"
Sentimen: neutral (0%)