Sentimen
Undefined (0%)
18 Agu 2025 : 17.28
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota

Kab/Kota: Dukuh, Solo, Wonogiri

Kasus: kecelakaan

Laka Batara Kresna Vs Mobil di Selogiri Wonogiri, Korban Meninggal Jadi 2 Orang

18 Agu 2025 : 17.28 Views 26

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Laka Batara Kresna Vs Mobil di Selogiri Wonogiri, Korban Meninggal Jadi 2 Orang

Esposin, WONOGIRI -- Korban meninggal dunia dalam kecelakaan antara Kereta Api (KA) Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya di perlintasan Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (16/8/2025), bertambah menjadi dua orang.

Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Subroto, mengatakan korban meninggal dunia dalam kecelakaan itu bertambah jadi dua orang. Korban pertama yang meninggal adalah MR, 34. Perempuan itu meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Korban kedua seorang anak berinisial QS, 7. Anak itu meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo. Keduanya merupakan penumpang mobil Toyota Agya. Sementara itu, sopir dan tiga orang penumpang lainnya masih menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi Solo dan RS PKU Muhammadiyah Selogiri, Wonogiri. 

“Yang meninggal ada dua orang. Kemarin [Sabtu malam] penumpang yang berusia tujuh tahun yang meninggal,” kata AKP Subroto kepada Espos, Senin (18/8/2025).

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan korban kecelakaan KA Batara Kresna dengan mobil itu masih satu kerabat dalam satu rukun tetangga (RT) di Desa Gemantar, Selogiri, Wonogiri.

Menurut Anom, lima penumpang yang terdiri atas satu sopir, tiga orang dewasa dan dua anak-anak itu masih satu kerabatan dan keluarga. Mereka berasal dari satu rukun tetangga yang sama di Dusun Dukuh, Desa Gemantar. Adapun sopir yakni Marino Susanto merupakan tetangga para korban.

Dia menjelaskan kecelakaan maut itu terjadi ketika KA Batara Kresna dengan nomor lokomotif KA 516 melaju dari arah Solo menuju Wonogiri. Saat tiba di perlintasan tanpa palang pintu di KM 25+9/0, secara bersamaan dari arah timur melaju mobil Toyota Agya dengan berpelat nomor T 1759 GP yang berusaha menyeberangi perlintasan rel itu.

Nahas, jarak yang sudah sangat dekat membuat pengemudi mobil tidak bisa menghindar, sehingga terjadi tabrakan. “Itu mobil baru mau pergi. Soalnya dari arah timur ke barat,” ujarnya.

Petugas Satlantas Polres Wonogiri telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi bersama sukarelawan sudah mengevakuasi korban dan kendaraan. Selain itu, meminta keterangan dari sejumlah saksi di sekitar lokasi. Barang bukti berupa kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di Mapolres Wonogiri untuk proses penyelidikan lebih lanjut. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, mengatakan berdasarkan data Balai Teknik Perkeretaapian, di Kabupaten Wonogiri terdapat 16 perlintasan kereta api dengan sebaran 10 perlintasan di Kecamatan Selogiri dan enam di Kecamatan Wonogiri.

Namun, baru satu perlintasan yang memiliki palang dan penjagaan yakni di Alas Kethu. Dia menyadari perlintasan tanpa penjagaan itu cukup membahayakan. Mengingat kecepatan KA Batara Kresna bertambah dua kali lipat dari semula maksimal 40 km/jam menjadi hingga 80 km/jam. 

Disinggung rencana penambahan palang perlintasan kereta, Waluyo menyebut hal itu akan dikoordinasikan dengan Bupati Wonogiri Setyo Sukarno. Sebab penambahan palang itu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Penambahan palang juga berarti harus merekrut sumber daya manusia baru untuk menjaga palang tersebut. “Kami koordinasikan dulu dengan pimpinan. Selain itu, untuk menambah palang, harus ada kajian dulu. Tidak bisa serta merta dibikin begitu saja,” ujar Waluyo kepada Espos, Senin (18/8/2025).

Sentimen: neutral (0%)