Sentimen
Undefined (0%)
14 Agu 2025 : 13.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali

Tokoh Terkait

5 Ton Beras Ludes Kurang dari 1 Jam di Gerakan Pangan Murah Banyudono Boyolali

14 Agu 2025 : 13.56 Views 11

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

5 Ton Beras Ludes Kurang dari 1 Jam di Gerakan Pangan Murah Banyudono Boyolali

Esposin, BOYOLALI--Kurang dari satu jam, sebanyak lima ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ludes dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Polres Boyolali. Kegiatan digelar di kantor Kecamatan Banyudono pada Kamis (14/8/2025) pukul 09.45 WIB.

Beberapa warga terlihat sudah datang sejak satu jam sebelum stan dibuka sambil memarkirkan kendaraan mereka di sekitar kantor kecamatan. Sekitar pukul 09.30 WIB, mereka lalu mengantre ke tiga stan pasar murah yang ada di sekitar kantor kecamatan.

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, lalu membuka acara dan warga pun bertransaksi jual beli. Masing-masing maksimal bisa membeli dua pak beras kemasan masing-masing 5 kilogram, 0,5 kilogram telur, dan 1 liter minyak goreng MinyaKita.

Dalam kegiatan tersebut, total lima ton beras SPHP digulirkan. Ia mengatakan GPM tersebut dilakukan serentak se-Indonesia yang diluncurkan oleh Kapolri.

Rosyid mengatakan GPM sangat dibutuhkan masyarakat, terlihat dari antusiasme pengunjung ketika membeli barang-barang di gerakan pasar murah ini.

"Kami total sudah menyalurkan 139 ton beras dalam GPM. Sudah kami lakukan di setiap jajaran, target kami sekitar 2.000 ton hingga 20 Agustus 2025 ini tersalurkan," kata dia saat ditemui wartawan di lokasi.

Ia menambahkan masyarakat bisa membeli beras, telur, dan minyak di GPM dengan harga yang terjangkau akan tetapi kualitasnya baik.

Kapolres Rosyid berharap kegiatan tersebut dapat membantu menstabilkan harga beras yang cenderung naik. Diharapkan kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami harap ini bisa menjangkau masyarakat luas karena beras adalah kebutuhan pokok dan membuat harganya turun," jelas dia.

Dalam kegiatan tersebut, Polres Boyolali juga membagikan bendera Merah Putih secara gratis kepada pembeli. Harapannya untuk meningkatkan nasionalisme, kecintaan, dan kebanggaan terhadap Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan Pemerintah Kabupaten Boyolali bersinergi dengan Polres Boyolali dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Nantinya juga akan bekerja sama dengan kejaksaan untuk melakukan gerakan pangan murah untuk membantu masyarakat.

"Kami membantu masyarakat dengan GPM ini. Akan tetapi saat ini leadingnya Polri. Kami juga ada anggaran fiskal untuk gerakan ini, tapi waktunya kami selaraskan jangan sampai bersamaan," kata dia.

Ia mengatakan harga beras di pasaran dengan kualitas sedang sekitar Rp14.000 per kilogram. Sehingga, harga tersebut diintervensi dengan GPM. Harga beras yang disediakan di GPM tentu lebih murah dibandingkan di pasar.

Salah satu warga Bendan, Banyudono, Sri Maryati, mengatakan saat datang langsung diarahkan petugas kepolisian ke stan yang tak terlalu ramai sehingga tidak antre terlalu lama dan tidak panas. Ia mengaku mendapat dua pak beras kemasan 5 kg, 0,5 kg telur, dan satu liter minyak goreng.

"Total tadi Rp141.000, untuk beras Rp57.000 per 5 kg, telur Rp12.000, dan minyak Rp15.000 per liter. Ini harganya miring, alhamdulillah ini membantu saya yang berjualan nasi tiap pagi," kata dia.

Ia mengatakan harga beras di pasar sekitar Rp15.000-Rp16.000 per kilogram, telur Rp26.000 per kilogram, dan minyak goreng dengan merek yang sama di pasar sekitar Rp18.500 per liter. 

Sentimen: neutral (0%)